Bahasa Sunda Serang
Basa Sunda Sérang ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮞᮦᮛᮀ | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Pengucapan | basa sʊnda sɛraŋ | ||||||||
Dituturkan di | Indonesia | ||||||||
Wilayah | Serang Raya Pulau Sangiang | ||||||||
Penutur | 656.424 jiwa (1981):[1] B1: 406.434 jiwa B2: 249.990 jiwa | ||||||||
| |||||||||
Kode bahasa | |||||||||
ISO 639-3 | – | ||||||||
Glottolog | sera1273 | ||||||||
Lokasi penuturan | |||||||||
Penutur bahasa Sunda Serang mendominasi area bergaris horizontal, sedangkan pada area bergaris horizontal-vertikal jumlah penuturnya lebih sedikit. | |||||||||
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
| |||||||||
Portal Bahasa | |||||||||
Bahasa Sunda Serang adalah salah satu dialek bahasa Sunda yang dituturkan oleh sebagian masyarakat di wilayah Kabupaten Serang, Banten dan sekitarnya.[2] Sebagai sebuah variasi regional bahasa Sunda yang termasuk ke dalam ragam bahasa Sunda Banten,[3] bahasa Sunda Serang memiliki beberapa perbedaan linguistik yang cukup mencolok apabila dibandingkan dengan bahasa Sunda yang dituturkan di daerah Parahyangan, di antaranya berupa perbedaan kosakata dan proses morfologis.[4] Sementara itu, dari segi sintaksis, morfemis, dan fonetis tidak terdapat perbedaan yang cukup besar dengan bahasa Sunda baku.[5]
Jumlah penutur jati bahasa Sunda Serang diperkirakan sekitar 40% dari jumlah penduduk yang menempati wilayah Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Walaupun demikian, jumlah penutur secara keseluruhan jika digabungkan dengan penduduk yang bukan berbahasa ibu bahasa Sunda tetapi turut mempergunakan bahasa Sunda sebagai bahasa kedua mencapai 60% dari jumlah penduduk Kawasan Metropolitan Serang.[1]