Artikel ini adalah bagian dari seri Politik dan Ketatanegaraan Republik Rakyat Demokratik Korea |
Bangsa yang Kuat dan Sejahtera (Hangul: 강성대국; Hanja: 强盛大國; RR: gangseongdaeguk; MR: kangsŏngtaeguk; lit. "negara yang kuat dan hebat") adalah kebijakan yang diprakarsai oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il. Istilah ini pertama kali muncul di media Korea Utara pada Agustus 1998 sehubungan dengan Kim Jong-il yang telah memberikan "pedoman di tempat" di Provinsi Chagang pada Februari 1998.[1] Dalam upaya membangun negara yang "kuat dan sejahtera", Korea Utara fokus pada empat bidang: ideologi, politik, militer, dan ekonomi.[2] Putra dan penerus Kim Jong-il, Kim Jong-un menyatakan tahun 2012 (seratus tahun dari kelahiran Kim Il-sung) sebagai tahun Bangsa Kuat dan Sejahtera.[3]
Menurut Victor Cha, kebijakan itu merupakan "kegagalan total dalam hal kinerja negara, dengan satu pengecualian yaitu membangun senjata nuklir". [4]