Sebelumnya | Bank Tabungan Pos (masa Hindia Belanda) |
---|---|
Perusahaan perseroan (Persero) terbuka | |
Kode emiten | IDX: BBTN |
Industri | Jasa keuangan |
Didirikan | 1 Januari 1897 9 Februari 1950 (sebagai milik RI) |
Kantor pusat | Menara BTN, Jakarta Pusat, Jakarta |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Nixon Napitupulu[1] (Direktur Utama) Chandra Hamzah[1] (Komisaris Utama) |
Produk |
|
Merek |
|
Jasa | |
Pendapatan | Rp 13,430 triliun (2023)[2] |
Rp 4,538 triliun (2023)[2] | |
Rp 3,5 triliun (2023)[2] | |
Total aset | Rp 439 triliun (2023)[2] |
Total ekuitas | Rp 30,479 triliun (2023)[2] |
Pemilik | Pemerintah Indonesia (60%) Publik (40%) |
Karyawan | 12.045 (2023)[2] |
Situs web | www |
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau biasa disingkat menjadi BTN, adalah sebuah perusahaan di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa keuangan. BTN menawarkan sejumlah produk dan layanan keuangan, termasuk kredit pemilikan rumah (KPR). Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2023, BTN memiliki total 737 jaringan[3] kantor dengan rincian 6 Kantor Wilayah, 81 Unit Kantor Cabang, 541 Kantor Cabang Pembantu. Sedangkan, untuk jaringan Perbankan Syariah, memiliki 34 Kantor Cabang Syariah dan 75 Kantor Cabang Pembantu Syariah di seluruh Indonesia. BTN juga terhubung dengan 3.789 ATM dan CRM. .[1]