![]() |
Bayezid I بايزيد اول | |
---|---|
Sultan Utsmaniyah | |
Berkuasa | 16 Juni 1389 ‒ 20 Juli 1402 |
Pendahulu | Murad I |
Penerus | Masa kekosongan (1402 – 1413) Mehmed I |
Kelahiran | ca1354 |
Kematian | 8 Maret 1403 |
Pemakaman | |
Pasangan | Devlet Hatun Devletşah Hatun Hafsa Hatun Despina (Olivera) Hatun Maria Hatun |
Wangsa | Utsmaniyah |
Ayah | Murad I |
Ibu | Gülçiçek Hatun |
Agama | Sunni Islam |
Tughra |
Bayezid I (Turki Otoman: بايزيد اول, bahasa Turki: II. Beyazıt; Edirne, 1360 - Akşehir, 8 Maret 1403) adalah Sultan Utsmaniyah yang berkuasa antara tahun 1389-1402. Ia adalah putra Murad I[1][2] dan Gülçiçek Hatun.
Bayezid dikenal sebagai sosok yang sangat pemberani, cerdas, murah hati, dan demikian ambisi untuk melakukan perluasan wilayah Utsmani. Oleh karena itulah dia menaruh perhatian besar pada masalah kemiliteran dan berencana menaklukkan negara-negara Kristen di Anatolia. Hanya dalam jangka waktu setahun, negara-negara itu telah berada di bawah kekuasaan pemerintahan Utsmani. Dalam geraknya Bayezid I digambarkan laksana kilat di antara dua front Balkan dan Anatolia. Oleh karena itu, dia diberi gelar "Sang Kilat" (bahasa Turki: Yıldırım). Dia juga menghimpun satu dari pasukan terbesar dan terbanyak pada masa itu guna melakukan pengepungan terhadap Konstantinopel, meski misi tersebut pada akhirnya tidak berhasil.
Secara de facto, masa kekuasaan Bayezid berakhir saat kekalahannya pada Pertempuran Ankara dari Timur Lenk yang menyebabkan penawanan dirinya dan berujung pada mangkatnya pada Maret 1403. Sepeninggalnya, Utsmani memasuki masa kekosongan karena anak-anaknya saling berperang menjadi penguasa tunggal negara.