Ceri | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | Rosales |
Famili: | Rosaceae |
Genus: | Prunus |
Subgenus: | Prunus subg. Cerasus A.Gray, 1856 |
Ceri (Prunus subg. Cerasus) adalah subgenus tumbuhan dari Prunus, dengan ciri-ciri memiliki buah drupa yang dapat dimakan[1], halus dengan hanya alur lemah di satu sisi, atau tidak ada alur, dan memiliki bunga corymbs kecil majemuk (tidak sendiri-sendiri, atau dalam racemes) . Subgenus adalah tanaman asli daerah beriklim belahan bumi utara, dengan dua spesies di Amerika, tiga di Eropa, dan sisanya di Asia.
Ceri adalah pohon yang sangat disukai di Jepang dan bunganya disebut sakura. Pada awal musim semi, di saat bunga ceri bermekaran, orang-orang berpiknik di taman-taman yang ditumbuhi pohon ini (Hanami). Di Australia ceri biasanya matang sekitar waktu Natal, sedangkan di Amerika dan Eropa selatan pada bulan Juni. Produksi di seluruh dunia saat ini tiga juta ton per tahun. Selain itu bunga dan buah ceri juga dijadikan hiasan hidangan makanan atau minuman. Buah ceri mengandung antosianin, yaitu pigmen warna merah yang baik untuk kesehatan karena merupakan antioksidan. Selain itu, rutin mengkonsumsi buah ceri setiap hari dapat menurunkan jumlah kadar asam urat dalam tubuh, bahkan dapat menyembuhkan pirai.