Ci Tarum ᮎᮤᮒᮛᮥᮙ᮪ | |
---|---|
Etimologi | Sungai yang ditumbuhi tanaman "Tarum" di pinggirnya |
Lokasi | |
Provinsi | Jawa Barat |
Kabupaten/kota | Bandung, Bandung Barat, Kota Bandung, Cianjur, Purwakarta, Karawang, Bekasi[1] |
Ciri-ciri fisik | |
Hulu sungai | Tujuh mata air di kaki Gunung Wayang, yang dikumpulkan di Situ Cisanti |
- lokasi | Tarumajaya, Kertasari, Bandung |
- koordinat | 7°12′29″S 107°39′20″E / 7.207982206106923°S 107.65549862369369°E |
- elevasi | 1.762[2] m (5.781 ft) |
Muara sungai | Laut Jawa |
- lokasi | Muara Gembong, Bekasi |
- koordinat | 5°56′22″S 106°59′21″E / 5.9393637°S 106.9891333°E |
Panjang | 297[3] km (185 mi) |
Lebar | |
- minimum | 50 m (160 ft)[butuh rujukan] |
- maksimum | 60 m (200 ft)[butuh rujukan] |
Kedalaman | |
- minimum | 0,5 m (1,6 ft)[butuh rujukan] |
- maksimum | 3 m (9,8 ft)[butuh rujukan] |
Daerah Aliran Sungai | |
Sistem sungai | DAS Citarum |
Kode DAS | DAS220047[4] |
Luas DAS | 6.910 km2 (2.670 sq mi)[4] |
Pengelola DAS | BPDAS Citarum-Ciliwung[4] |
Wilayah sungai | WS Citarum[5] |
Kode wilayah sungai | 02.08.B[5] |
Otoritas wilayah sungai | BBWS Citarum[5] |
Markah tanah | Bendungan Jatiluhur |
Badan air | |
Informasi lokal | |
GeoNames | 1624664 |
Ci Tarum[6] atau Citarum (aksara Sunda: ᮎᮤᮒᮛᮥᮙ᮪) adalah sungai terpanjang dan terbesar di Tatar Pasundan Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sungai dengan nilai sejarah, ekonomi, dan sosial yang penting ini sejak 2007 menjadi salah satu dari sungai dengan tingkat ketercemaran tertinggi di dunia. Sungai ini memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jawa Barat, karena mendukung pertanian, pasokan air, perikanan, industri, pembuangan limbah, dan listrik bagi 25 juta orang. Jutaan orang tergantung langsung hidupnya dari sungai ini,[7] sekitar 500 pabrik berdiri di sekitar alirannya, tiga bendungan dibangun di alirannya, dan penggundulan hutan berlangsung pesat di wilayah hulu. Dengan perannya yang multifungsi, secara ekonomi, perdagangan, pertanian, peternakan dan juga pertahanan (benteng alam) terhadap serangan dari musuh. Sehingga perannya, hampir sebanding dengan sungai pada peradaban tua dunia, Sungai Nil, Mesir, dimana itu mewujudkan akan ilmu pengeloalaan sungai : one river, one plan, one management, yang berarti pengelolaan atasnya : satu sungai, satu rencana dan satu pengelolaan. Peran ini sangat diperlihatkan oleh Citarum di Rengasdengklok.[8]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama PR-25-JUL-PP7
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama menhut511
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama permenPUPR415