Anak perusahaan | |
Industri | Pengapalan, transportasi |
Didirikan | 1840 | (dengan nama British and North American Royal Mail Steam Packet Company)
Kantor pusat | Carnival House, Southampton, Britania Raya |
Wilayah operasi | Transatlantik, Mediterania, Eropa Utara, Karibia, dan Pelayaran Dunia. |
Tokoh kunci | |
Produk | Pelayaran transatlantik, pelayaran dunia, pelayaran wisata |
Induk | Carnival Corporation & plc |
Situs web | Cunard.com |
Cunard Line adalah sebuah operator kapal pesiar yang berkantor pusat di Carnival House di Southampton, Inggris. Cunard dioperasikan oleh Carnival UK dan dimiliki oleh Carnival Corporation & plc.[1] Sejak tahun 2011, Cunard dan ketiga unit kapalnya didaftarkan di Hamilton, Bermuda.[2][3]
Pada tahun 1839, Samuel Cunard mendapat kontrak pengangkutan surat transatlantik pertama dari Britania Raya dengan menggunakan kapal uap, dan setahun kemudian, ia pun membentuk British and North American Royal Mail Steam-Packet Company di Glasgow bersama Sir George Burns, seorang pemilik kapal, dan Robert Napier, seorang perancang dan pembuat mesin kapal uap terkenal asal Skotlandia, untuk mengoperasikan empat unit kapal uap kincir di rute Liverpool–Halifax–Boston. Hingga hampir tiga puluh tahun kemudian, Cunard memegang Blue Riband untuk pelayaran transatlantik tercepat. Namun, pada dekade 1870-an, Cunard dikalahkan oleh White Star Line dan Inman Line. Agar dapat mengumpulkan lebih banyak modal untuk berkompetisi, pada tahun 1879, Cunard direorganisasi menjadi Cunard Steamship Company, Ltd.[4]
Pada tahun 1902, White Star bergabung dengan International Mercantile Marine Co. asal Amerika. Sebagai respon, pemerintah Britania Raya pun memberi pinjaman dan subsidi kepada Cunard untuk dapat membuat kapal samudera baru yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi kompetitif Britania Raya. Mauretania pun memegang Blue Riband mulai tahun 1909 hingga 1929. Saudaranya, Lusitania, terkena torpedo pada tahun 1915 selama Perang Dunia I.
Pada tahun 1919, Cunard memindahkan kantor pusatnya dari Liverpool ke Southampton,[5] agar dapat lebih baik dalam melayani penumpang dari London.[5] Pada akhir dekade 1920-an, Cunard menghadapi kompetisi baru, saat Jerman, Italia, dan Prancis mulai membuat kapal berukuran besar. Cunard kemudian terpaksa menunda pembuatan kapal samudera barunya akibat Depresi Besar. Pada tahun 1934, pemerintah Britania Raya pun menawarkan pinjaman kepada Cunard untuk menyelesaikan pembuatan Queen Mary dan untuk membuat kapal kedua, yakni Queen Elizabeth, asalkan Cunard berkenan bergabung dengan White Star untuk membentuk Cunard-White Star Line. Cunard kemudian memegang dua pertiga dari total saham perusahaan hasil penggabungan. Cunard lalu membeli saham yang dipegang oleh White Star pada tahun 1947, sehingga nama perusahaan hasil penggabungan diubah menjadi Cunard Line saja pada tahun 1950.[4]
Pasca berakhirnya Perang Dunia II, Cunard kembali menjadi operator kapal transatlantik terbesar. Pada pertengahan dekade 1950-an, perusahaan ini mengoperasikan 12 unit kapal ke Amerika Serikat dan Kanada. Setelah tahun 1958, kapal penumpang transatlantik menjadi kurang menguntungkan, karena munculnya pesawat jet. Cunard pun sempat berekspansi ke sektor penerbangan melalui "Cunard Eagle" dan "BOAC Cunard", tetapi akhirnya keluar dari sektor tersebut pada tahun 1966. Cunard lalu menghentikan layanan pengangkutan penumpang regulernya pada tahun 1968, agar dapat lebih fokus pada pelayaran transatlantik wisata. Queen Mary dan Queen Elizabeth kemudian digantikan oleh Queen Elizabeth 2 (QE2).[6]
Pada tahun 1998, Cunard diakuisisi oleh Carnival Corporation, dan berhasil menyumbang 8,7% dari total pendapatan perusahaan tersebut pada tahun 2012.[7] Pada tahun 2004, untuk pelayaran transatlantik, QE2 digantikan oleh Queen Mary 2 (QM2). Perusahaan ini kemudian juga mulai mengoperasikan Queen Victoria (QV) dan Queen Elizabeth (QE). Hingga tahun 2019, Cunard adalah satu-satunya perusahaan pengapalan yang mengoperasikan angkutan penumpang berjadwal antara Eropa dan Amerika Utara.