Daya tarik fisik adalah gambaran mengenai sejauh mana ciri fisik seseorang dianggap estetik atau indah. Istilah ini sering menyiratkan daya tarik seksual atau hasrat seksual, tetapi juga bisa berbeda dari keduanya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi ketertarikan seseorang terhadap orang lain, salah satunya adalah aspek fisik. Ketertarikan fisik itu sendiri mencakup persepsi universal yang umum bagi semua budaya manusia seperti simetri wajah,[1] dan atribut lain yang bergantung pada kondisi sosiokultural dan preferensi pribadi unik individu tertentu.[2]
Dalam banyak kasus, manusia secara tidak sadar mengaitkan karakteristik positif, seperti kecerdasan dan kejujuran, dengan orang yang menarik secara fisik.[3] Dari penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, ditemukan bahwa asosiasi antara kecerdasan dan daya tarik fisik lebih kuat pada pria daripada wanita.[4] Psikolog evolusioner telah mencoba menjawab mengapa individu yang lebih menarik secara fisik rata-rata juga dianggap lebih cerdas, dan telah mengemukakan gagasan bahwa kecerdasan umum dan daya tarik fisik mungkin merupakan indikator kebugaran genetik yang mendasarinya.[4] Karakteristik fisik seseorang dapat memberi sinyal pada kesuburan dan kesehatan,[5][6] studi pemodelan statistik menunjukkan bahwa variabel bentuk wajah mencerminkan aspek kesehatan fisiologis, termasuk lemak tubuh dan tekanan darah, juga memengaruhi persepsi pengamat mengenai kesehatan seseorang.[7] Faktor-faktor ini akan meningkatkan keberhasilan reproduksi, memajukan representasi gen seseorang dalam populasi.[8]
Laki-laki heteroseksual, rata-rata, cenderung tertarik pada wanita yang memiliki penampilan muda dan menunjukkan ciri-ciri seperti wajah simetris,[9] payudara berisi, bibir berisi, dan rasio pinggang-pinggul rendah.[10][11] Wanita heteroseksual, rata-rata cenderung tertarik pada pria yang lebih tinggi dari mereka dan yang menunjukkan tingkat simetri wajah yang tinggi, dimorfisme wajah maskulin, kekuatan tubuh bagian atas, bahu lebar, pinggang yang relatif sempit, dan batang tubuh berbentuk V.[12][13][14][15]
^Zeigler-Hill, Virgil; L. M. Welling, Lisa; Shackelford, Todd K. (2015). Evolutionary Perspectives on Social Psychology. United States: Springer Science+Business Media. hlm. 329. ISBN978-3-319-12697-5. ...why, despite broad agreement, we see a wide variety of personal preferences.Parameter |name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abKanazawa, Satoshi (2011). "Intelligence and physical attractiveness". Intelligence. 39 (1): 7–14. doi:10.1016/j.intell.2010.11.003.Parameter |name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Stephen ID, Tan KW (2015). "Healthy body, healthy face? Evolutionary approaches to health perception.". Dalam Sheppard E, Haque S. Culture and Cognition: A Collection of Critical Essays. Peter Lang International Publishers.
^Barelds-Dijkstra P, Barelds DP (March 2008). "Positive illusions about one's partner's physical attractiveness". Body Image. 5 (1): 99–108. doi:10.1016/j.bodyim.2007.07.004. PMID18405868.
^Briscoe, Joanna (January 17, 2004). "Haven't I seen you somewhere before?". The Guardian. London. Diakses tanggal July 15, 2011. Evolutionary psychologists claim there is an underlying standard script for beauty – a foundation for what we find appealing that transcends culture and ethnicity. There are various absolutes. For instance, to judge someone beautiful, the eye requires symmetryParameter |name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Perrett DI, Lee KJ, Penton-Voak I, Rowland D, Yoshikawa S, Burt DM, Henzi SP, Castles DL, Akamatsu S (August 1998). "Effects of sexual dimorphism on facial attractiveness". Nature. 394 (6696): 884–87. Bibcode:1998Natur.394..884P. doi:10.1038/29772. PMID9732869.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)