Diabetes melitus

Diabetes melitus
Informasi umum
SpesialisasiDiabetology, Endokrinologi Sunting ini di Wikidata
Peringatan: Halaman yang menggunakan Templat:Infobox medical condition (new) dengan parameter yang tidak diketahui "eMedicine_mult" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Halaman yang menggunakan Templat:Infobox medical condition (new) dengan parameter yang tidak diketahui "MedlinePlus" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Halaman yang menggunakan Templat:Infobox medical condition (new) dengan parameter yang tidak diketahui "MeshNumber" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Halaman yang menggunakan Templat:Infobox medical condition (new) dengan parameter yang tidak diketahui "ICD10" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Halaman yang menggunakan Templat:Infobox medical condition (new) dengan parameter yang tidak diketahui "ICD9" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Halaman yang menggunakan Templat:Infobox medical condition (new) dengan parameter yang tidak diketahui "eMedicineTopic" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Halaman yang menggunakan Templat:Infobox medical condition (new) dengan parameter yang tidak diketahui "MeshName" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Halaman yang menggunakan Templat:Infobox medical condition (new) dengan parameter yang tidak diketahui "Name" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Halaman yang menggunakan Templat:Infobox medical condition (new) dengan parameter yang tidak diketahui "eMedicineSubj" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Lingkaran biru, adalah simbol bagi diabetes melitus, sebagaimana pita merah untuk AIDS.[1]

Diabetes melitus atau penyakit kencing manis (sering disingkat sebagai diabetes) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama.[2] Gejala umum yang terjadi yaitu sering buang air kecil, haus meningkat, dan nafsu makan meningkat.[3] Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan banyak komplikasi.[3] Komplikasi akut dapat mencakup ketoasidosis diabetik, keadaan hiperglikemik hiperosmolar, atau kematian.[4] Komplikasi jangka panjang yang serius yaitu penyakit kardiovaskular, stroke, penyakit ginjal kronis, borok kaki, kerusakan saraf, kerusakan mata, dan gangguan kognitif.[3][5]'

Glukosa adalah karbohidrat alamiah yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ketika kita makan, pankreas melepaskan insulin untuk mengirimkan pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel untuk memproses glukosa dari darah menjadi bentuk yang dapat dimasukkan ke dalam otot atau sel hati. Glukosa yang berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel memecah glikogen menjadi glukosa untuk menghasilkan energi.

Diabetes disebabkan oleh pankreas yang tidak memproduksi cukup insulin, atau sel-sel tubuh tidak merespons dengan baik terhadap insulin yang diproduksi.[6] Terdapat tiga jenis utama diabetes mellitus:[3]

  • Diabetes melitus tipe 1 disebabkan karena pankreas gagal untuk memproduksi insulin yang cukup karena kehilangan sel beta (β).[3] Jenis ini sebelumnya disebut sebagai "diabetes mellitus tergantung insulin" (IDDM) atau "diabetes remaja".[3] Hilangnya sel beta disebabkan oleh respons autoimun.[7] Penyebab respons autoimun ini belum diketahui.[3]
  • Diabetes melitus tipe 2 dimulai dengan resistensi insulin, suatu kondisi yang mana sel-sel gagal merespons insulin dengan baik.[3] Seiring perkembangan penyakit, kekurangan insulin juga dapat terjadi.[8] Bentuk ini sebelumnya disebut sebagai "diabetes mellitus non-dependen insulin" (NIDDM) atau "diabetes onset dewasa".[3] Penyebab paling umum yaitu kombinasi dari berat badan berlebihan dan kurang olahraga.[3]
  • Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi ketika wanita hamil. Diabetes ini terjadi pada ibu hamil yang sebelumnya tidak memiliki riwayat diabetes, namun saat hamil ibu mengalami kadar gula darah yang tinggi.[3]

Diabetes melitus tipe 1 harus dikelola dengan suntikan insulin.[3] Pencegahan dan pengobatan diabetes tipe 2 melibatkan menjaga pola makan yang sehat, olahraga fisik secara teratur, menjaga berat badan normal, dan tidak merokok.[3] Diabetes tipe 2 dapat diobati dengan Antidiabetik oral seperti sensitizer insulin dengan atau tanpa insulin.[9] Kontrol tekanan darah dalam batas normal dan menjaga perawatan kaki serta mata secara baik merupakan langkah penting bagi penderita penyakit ini.[3] Insulin dan beberapa obat oral dapat menyebabkan gula darah rendah.[10] Operasi penurunan berat badan pada orang-orang yang mengalami obesitas kadang-kadang merupakan upaya yang efektif pada mereka yang menderita diabetes tipe 2.[11] Diabetes gestasional dapat sembuh setelah kelahiran bayi, tapi disarankan ibu untuk konsultasi kepada dokter ahli terlebih dahulu.[12]

Hingga 2019, diperkirakan 463 juta orang menderita diabetes di seluruh dunia (8,8% dari populasi orang dewasa), dengan diabetes tipe 2 merupakan sekitar 90% dari kasus.[13] Tingkat kejadian serupa pada wanita dan pria.[14] Diabetes setidaknya menggandakan risiko kematian dini seseorang.[3] Pada 2019, diabetes mengakibatkan sekitar 4,2 juta kematian.[13] Pada tahun 2013, Indonesia memiliki sekitar 8,5 juta penderita diabetes yang merupakan jumlah keempat terbanyak di Asia dan nomor tujuh di dunia.[15] Dan pada tahun 2020, diperkirakan Indonesia akan memiliki 12 juta penderita diabetes, karena yang mulai terkena diabetes usianya makin muda.

  1. ^ IDF Chooses Blue Circle to Represent UN Resolution Campaign Diarsipkan 2008-09-26 di Wayback Machine. Unite for Diabetes, 17 March, 2006
  2. ^ "About diabetes". World Health Organization. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2014. Diakses tanggal 4 April 2014. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o "Diabetes Fact sheet N°312". WHO. October 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 August 2013. Diakses tanggal 25 March 2014. 
  4. ^ Kitabchi AE, Umpierrez GE, Miles JM, Fisher JN (July 2009). "Hyperglycemic crises in adult patients with diabetes". Diabetes Care. 32 (7): 1335–43. doi:10.2337/dc09-9032. ISSN 0149-5992. PMC 2699725alt=Dapat diakses gratis. PMID 19564476. 
  5. ^ Saedi, E; Gheini, MR; Faiz, F; Arami, MA (15 September 2016). "Diabetes mellitus and cognitive impairments". World Journal of Diabetes. 7 (17): 412–22. doi:10.4239/wjd.v7.i17.412. PMC 5027005alt=Dapat diakses gratis. PMID 27660698. 
  6. ^ Shoback DG, Gardner D, ed. (2011). "Chapter 17". Greenspan's basic & clinical endocrinology (edisi ke-9th). New York: McGraw-Hill Medical. ISBN 978-0-07-162243-1. 
  7. ^ Norman A, Henry H (2015). Hormones. Elsevier. hlm. 136–137. ISBN 9780123694447. 
  8. ^ RSSDI textbook of diabetes mellitus (edisi ke-Revised 2nd). Jaypee Brothers Medical Publishers. 2012. hlm. 235. ISBN 978-93-5025-489-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 October 2015. 
  9. ^ "The top 10 causes of death Fact sheet N°310". World Health Organization. October 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 May 2017. 
  10. ^ Rippe RS, Irwin JM, ed. (2010). Manual of intensive care medicine (edisi ke-5th). Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 549. ISBN 978-0-7817-9992-8. 
  11. ^ Picot J, Jones J, Colquitt JL, Gospodarevskaya E, Loveman E, Baxter L, Clegg AJ (September 2009). "The clinical effectiveness and cost-effectiveness of bariatric (weight loss) surgery for obesity: a systematic review and economic evaluation". Health Technology Assessment. 13 (41): 1–190, 215–357, iii–iv. doi:10.3310/hta13410. PMID 19726018. 
  12. ^ Cash, Jill (2014). Family Practice Guidelines (edisi ke-3rd). Springer. hlm. 396. ISBN 978-0-8261-6875-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 October 2015. 
  13. ^ a b "IDF DIABETES ATLAS Ninth Edition 2019" (PDF). www.diabetesatlas.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 18 May 2020. 
  14. ^ Vos T, Flaxman AD, Naghavi M, Lozano R, Michaud C, Ezzati M, et al. (December 2012). "Years lived with disability (YLDs) for 1160 sequelae of 289 diseases and injuries 1990–2010: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010". Lancet. 380 (9859): 2163–96. doi:10.1016/S0140-6736(12)61729-2. PMC 6350784alt=Dapat diakses gratis. PMID 23245607. 
  15. ^ "Simple treatment to curb diabetes". January 20, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-02. Diakses tanggal 2014-01-20. 

Diabetes melitus

Dodaje.pl - Ogłoszenia lokalne