Disko | |
---|---|
Sumber aliran | |
Sumber kebudayaan |
|
Alat musik yang biasa digunakan | |
Bentuk turunan | |
Subgenre | |
Genre campuran (fusion) | |
Versi regional | |
Amerika Serikat: New York City, Philadelphia, Atlanta, Miami, LA Kanada: Toronto, Montreal, Vancouver, Ottawa | |
Topik lainnya | |
Disko adalah salah satu aliran musik untuk dansa yang berkembang pada tahun 1970-an di klub-klub dansa Amerika Serikat. Disjoki di klub dansa memutar serangkaian lagu dari piringan hitam tanpa terputus agar orang dapat terus menari tanpa berhenti. Istilah disko juga dipakai untuk acara, ruang atau gedung tempat orang berdansa/menari diiringi rekaman musik sebagai bentuk hiburan. Disko berasal dari kata discothèque, bahasa Prancis untuk klub dansa,[2] bahasa Indonesia: diskotek). Di diskotek, diputar musik yang dipakai sebagai musik pengiring dansa.[3] Istilah disko awalnya secara spesifik dipakai untuk musik dansa Afrika-Amerika. Namun pada 1970-an, istilah disko dipakai untuk menyebut semua musik dansa yang sedang populer.[2]
Di diskotek, para DJ secara khusus memainkan piringan hitam berirama soul dan funk yang cocok dipakai untuk berdansa. Setelah sering diputar di lantai disko, lagu-lagu tersebut mulai sering diputar di radio-radio dan laris terjual.[3] Lagu-lagu disko yang menjadi hit sepanjang tahun 1970-an di antaranya "Fly, Robin, Fly" (1975) dan "Get Up and Boogie" (1979) dari Silver Convention, "Get Dancin" (1975) dari Disco-Tex and the Sex-O-Lettes, "The Groove Line" dan "Boogie Nights" (1977) dari Heatwave, "I Love the Nightlife" dari Alicia Bridges, "Brick House" (1977) dari The Commodores, "I Will Survive" (1978) dari Gloria Gaynor, "Ring My Bell" (1979) dari Anita Ward, "Y.M.C.A" (1978) dari Village People, dan "We Are Family" dari Sister Sledge.[4]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama allmusic