Enmerkar dan penguasa Aratta adalah hikayat Sumer dari zaman Kemaharajaan Sumer Baru (ca. abad ke-21 SM) yang terlestarikan di dalam naskah-naskah salinan dari zaman pasca-Kemaharajaan Sumer Awal. Hikayat ini adalah bagian dari serangkai kisah pertikaian Enmerkar, Raja Unug Kulaba (Uruk) dengan Raja Aratta (mungkin di Iran atau Armenia sekarang ini) yang tidak disebutkan namanya.
Karena memuat keterangan bangsa Sumer tentang peristiwa "kekacaubalauan bahasa", dan meriwayatkan usaha Enmerkar membangun kuil-kuil di Eridu dan Uruk, hikayat ini kerap dibanding-bandingkan dengan riwayat Menara Babel di dalam Kitab Kejadian semenjak Samuel Kramer masih hidup.[1]