Fruitarianisme merupakan bagian dari praktik pola makan vegan dimana praktik ini mengganti pola makan dengan hanya mengonsumsi buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, bahkan ada yang hanya memakan buah dari tanaman yang hanya jatuh dari pohon secara alami atau yang dipanen tanpa merusak pohon buah tersebut.[1]
Gaya hidup para fruitarian biasanya hanya mengonsumsi 50% atau lebih buah-buahan setiap hari, sisanya tetap memakan makanan lain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Mereka lebih suka makan buah-buahan dibandingkan mengonsumsi sayuran. Hal ini karena para pelaku menganggap buah adalah makanan yang berkualitas tinggi dan dengan cara alami bisa berpartisipasi dalam menyebar benih buah tersebut.
Seseorang terbiasa dengan pola makan berbasis buah-buahan dilatarbelakangi oleh alasan yang berbeda-beda, tetapi dorongan utama melakukan praktik ini karena adanya alasan kuat yang menyangkut soal kesehatan, agama, moral dan etika. Namun hingga kini belum terlalu banyak publikasi riset tentang diet buah-buahan yang akuntabel dan tepercaya. Sebagian besar studi mengenai buah hanya fokus pada sifat antioksidan atau manfaat lainnya yang menyehatkan, alih-alih efek jangka panjang dari pola makan berbasis buah.[1]