Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (September 2022) |
Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas | |
---|---|
Informasi umum | |
Nama lain | Dahulu dinamakan: Gangguan Kurang Perhatian (ADD), Gangguan Hiperkinetik (HD)[1] |
Spesialisasi | |
Penyebab | Genetik (diwariskan, de novo) dan pada tingkat yang lebih rendah, faktor lingkungan (paparan bahaya biologis selama kehamilan, cedera otak traumatis) |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda |
|
Awal muncul | Dalam kebanyakan kasus, setidaknya beberapa gejala dan gangguan ADHD muncul sebelum usia 12 tahun. |
Diagnosis | Berdasarkan gejala yang mengganggu setelah kemungkinan penyebab lainnya telah disingkirkan |
Kondisi serupa |
|
Perawatan |
|
Pengobatan |
|
Prevalensi | 0,8–1,5% (2019, menggunakan DSM-IV-TR dan ICD-10)[3] |
Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (bahasa Inggris: attention deficit hyperactivity disorder, disingkat ADHD) adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup-letup, aktivitas berlebihan, dan suka membuat keributan.
Penegakkan diagnosis apakah seorang anak menyandang ADD/ADHD perlu melewati pemeriksaan yang mendetail. Para profesional seperti psikolog anak atau dokter biasanya menggunakan metode pemeriksaan seperti riwayat medis, wawancara klinis, penggunaan kuesioner dan juga observasi terhadap perilaku anak.[4]
|pmid=
(bantuan).