Gaya hidup kurang bergerak

Kebiasaan menonton televisi adalah salah satu gaya hidup kurang bergerak

Gaya hidup kurang bergerak adalah gaya hidup yang tidak atau jarang melakukan aktivitas fisik. Perilaku tidak aktif ditemui di masyarakat yang banyak beraktivitas sambil duduk, duduk bersandar, atau berbaring di luar waktu tidur, seperti menonton televisi, main permainan video, bekerja di depan komputer, dan lainnya.[1][2]

Waktu tayang adalah istilah modern yang digunakan untuk jumlah waktu yang dihabiskan seseorang untuk melihat layar seperti televisi, monitor komputer, atau peranti bergerak. Waktu tayang yang berlebihan biasanya memiliki dampak kesehatan yang negatif.[3][4][5][6]

Sejak pandemi Covid-19 melanda seantero dunia, ruang gerak orang-orang jadi terbatas. Apalagi saat pemerintah memberlakukan pembatasan terhadap kegiatan masyarakat, mau tidak mau harus tetap di rumah. Kondisi tersebut berdampak terhadap pola hidup masyarakat, khususnya terhadap bidang kesehatan.[7] Gaya hidup kurang gerak ini dapat menimbulkan problem baru selama masa pandemi.[8][9][10][11][12]

  1. ^ "2018 Physical Activity Guidelines Advisory Committee Scientific Report". 18 Feb 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-07. Diakses tanggal 2020-09-08. 
  2. ^ Owen, Neville; Healy, Genevieve N.; Dempsey, Paddy C.; Salmon, Jo; Timpero, Anna; Clark, Bronwyn K.; Goode, Ana D.; Koorts, Harriet; Ridgers, Nicola D.; Hadgraft, Nyssa T.; Lambert, Gavin (2020-01-08). "Sedentary Behavior and Public Health: Integrating the Evidence and Identifying Potential Solutions". Annual Review of Public Health. 41: 265–287. doi:10.1146/annurev-publhealth-040119-094201alt=Dapat diakses gratis. ISSN 0163-7525. PMID 31913771. 
  3. ^ Mark, A. E; Janssen, I (2008). "Relationship between screen time and metabolic syndrome in adolescents". Journal of Public Health. 30 (2): 153–160. doi:10.1093/pubmed/fdn022alt=Dapat diakses gratis. PMID 18375469. 
  4. ^ Wiecha, Jean L; Sobol, Arthur M; Peterson, Karen E; Gortmaker, Steven L (2001). "Household Television Access: Associations with Screen Time, Reading, and Homework Among Youth". Ambulatory Pediatrics. 1 (5): 244–251. doi:10.1367/1539-4409(2001)001<0244:HTAAWS>2.0.CO;2. PMID 11888409. 
  5. ^ Laurson, Kelly R; Eisenmann, Joey C; Welk, Gregory J; Wickel, Eric E; Gentile, Douglas A; Walsh, David A (2008). "Combined Influence of Physical Activity and Screen Time Recommendations on Childhood Overweight". The Journal of Pediatrics. 153 (2): 209–214. doi:10.1016/j.jpeds.2008.02.042. PMID 18534231. 
  6. ^ Olds, T.; Ridley, K.; Dollman, J. (2006). "Screenieboppers and extreme screenies: The place of screen time in the time budgets of 10–13 year-old Australian children". Australian and New Zealand Journal of Public Health. 30 (2): 137–142. doi:10.1111/j.1467-842X.2006.tb00106.x. PMID 16681334. 
  7. ^ "Heart Disease and Stroke Statistics - 2021 Update". professional.heart.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-01. Diakses tanggal 2022-02-26. 
  8. ^ "Heart and Stroke Association Statistics". www.heart.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-05. Diakses tanggal 2022-02-26. 
  9. ^ "Being lazy can kill you: Physical inactivity responsible for 5 millions deaths every year". nydailynews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-06. Diakses tanggal 2022-02-26. 
  10. ^ Jamil, Dr Ahmad Taufik (2017-07-04). "Heal With Exercise: Physical inactivity will kill you | New Straits Times". NST Online (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-26. Diakses tanggal 2022-02-26. 
  11. ^ "Here are all the ways being inactive can make you sick or kill you". International Business Times UK (dalam bahasa Inggris). 2016-12-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-12. Diakses tanggal 2022-02-26. 
  12. ^ "Physical Inactivity – How Not Moving Is Killing Us!". Remote Coach. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-29. Diakses tanggal 2022-02-26. 

Gaya hidup kurang bergerak

Dodaje.pl - Ogłoszenia lokalne