ܥܕܬܐ ܕܡܕܢܚܐ ܕܐܬܘܖ̈ܝܐ | |
Singkatan | ACOE |
---|---|
Penggolongan | Kristen Timur |
Orientasi | Kristen Siria |
Pemimpin | Patriark Gewargis III |
Wilayah | Timur Tengah; diaspora |
Bahasa | Suryani,[1] Aram |
Liturgi | Ritus Siria Timur |
Kantor pusat | Ankawa, Erbil, Irak |
Pendiri | Patriark Shimun XIII Dinkha Berdasarkan tradisinya, suksesi apostolik berasal dari Rasul Tomas dan Rasul Bartolomeus melalui Gereja dari Timur |
Didirikan | 1692 Konak, Kekaisaran Ottoman |
Terpisah dari | Gereja Asiria dan Mosul (1692) |
Pecahan | Gereja Purba dari Timur (1968) |
Umat | 170.000[2] |
Situs web resmi | Official website |
Gereja Asiria Timur (bahasa Inggris: Assyrian Church of the East, bahasa Suryani: ܥܕܬܐ ܕܡܕܢܚܐ ܕܐܬܘܖ̈ܝܐ ʻIttā d-Madnĕkhā d-Āturāyē), atau nama resminya Gereja Asiria Timur yang Kudus Apostolik Katolik[3] (bahasa Suryani: ܥܕܬܐ ܩܕܝܫܬܐ ܘܫܠܝܚܝܬܐ ܩܬܘܠܝܩܝ ܕܡܕܢܚܐ ܕܐܬܘܖ̈ܝܐ, ʻIttā Qaddishtā w-Shlikhāitā Qattoliqi d-Madnĕkhā d-Āturāyē), merupakan salah satu Kekristenan Siria yang asal-usulnya bermula dari Tahta Keuskupan Seleukia-Ktesifon, didirikan oleh Santo Tomas Rasul beserta Santo Mari dan Santo Addai, sebagaimana yang tercantum dalam kitab Ajaran Addai. Gereja ini merupakan salah satu Gereja apostolik, secara historis termasuk dalam Gereja dari Timur (Church of the East), dan saat ini dipimpin oleh Patriark-Katolikos Mar Gewargis III.
Gereja ini sendiri sesekali waktu menyebut dirinya Gereja Ortodoks Asiria, dan kadang-kadang disangka salah satu dari Gereja-Gereja Ortodoks Oriental. Istilah "Ortodoks" tidak pernah digunakan dalam buku-buku ibadah, dan tidak pula dalam korespondensi resmi Gereja ini, akan tetapi merupakan penggunaan yang membingungkan dari sebuah istilah milik Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Ortodoks Oriental. Istilah "iman yang benar" atau "ajaran yang benar" dalam Bahasa Syria pun tidak pernah dijumpai dalam sebutan-sebutan yang pernah digunakan Gereja ini. Dalam bahasa Syria, istilah tersebut dapat diterjemahkan menjadi "trisa subha". Di India, Gereja ini dikenal sebagai Gereja Syria Kaldea. Di dunia Barat, Gereja ini kerap disebut Gereja Nestorian meskipun sebutan tersebut dirasakan oleh Gereja Timur ini sebagai suatu penghinaan. Paus Yohanes Paulus II menyatakan Gereja ini sebagai “Gereja para Martir” mengingat penindasan yang diderita Gereja ini sepanjang sejarahnya, dan demi kehormatan para martir ternama. Gereja ini menyatakan bahwa tidak ada satu pun Gereja lain yang memiliki syuhada sebanyak Gereja Timur Asiria.
Gereja Asiria adalah Gereja asli di kawasan yang dulunya bernama Parthia (sekarang Irak Timur dan Iran). Secara geografis Gereja ini pernah merentang sejauh Tiongkok dan India pada Abad Pertengahan: sebuah prasasti yang ditemukan di Xi'an (nama aslinya adalah Chang'an), ibu kota Tiongkok pada era Dinasti Tang, berisi keterangan tertulis dalam Bahasa Tionghoa dan Bahasa Syria mengenai aktivitas-aktivitas Gereja ini pada abad ke-7 dan Abad ke-8, lalu setengah millennium kemudian seorang rahib Tionghoa berangkat dari Beijing sampai ke Paris dan Roma untuk mengimbau dijalinnya aliansi dengan pihak Mongol melawan kaum Mameluk. Sebelum datangnya bangsa Portugis ke India pada tahun 1498, Gereja ini menyediakan uskup-uskup "Syria Timur" bagi umat Kristiani Santo Tomas. Patriark Mar Timotius I (727–823) dalam tulisannya pernah menyebut-nyebut tentang komunitas Kristiani yang besar di Tibet.
Para penyusun teologi Gereja ini, yakni Diodorus dari Tarsus dan Theodorus dari Mopsuestia, mengajar di Antiokhia. Kristologi normatif Gereja Asiria disusun oleh Babai Agung (551–628) dan jelas-jelas berbeda dari ajaran dualisme yang dituduhkan kepada Nestorius: karya kristologisnya yang utama dinamakan 'Kitab Persatuan', dan di dalamnya Babai mengajarkan bahwa kedua qnome (esensi) tidaklah membaur namun selamanya manunggal dalam satu parsopa (personalitas) Kristus.