Nama dalam bahasa asli | (de) Johann Ludwig Heinrich Julius Schliemann |
---|---|
Biografi | |
Kelahiran | (de) Johan Ludwig Heinrich Julius Schliemann 6 Januari 1822 Neubukow (Konfederasi Jerman) |
Kematian | 26 Desember 1890 (68 tahun) Napoli (Kerajaan Italia) |
Penyebab kematian | Bacterial meningitis (en) |
Tempat pemakaman | First Cemetery of Athens (en) Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! |
Data pribadi | |
Pendidikan | Universitas Paris (1866–1868) Universitas Rostock |
Kegiatan | |
Spesialisasi | Arkeologi dan Perdagangan |
Pekerjaan | pebisnis, pedagang, pengelana, pengusaha, Poliglotisme, sejarawan seni, arkeolog, penulis |
Periode aktif | 1870 – 1890 |
Keluarga | |
Pasangan nikah | Sofia Schliemann (en) |
Anak | Agamemnon Schliemann (en) , Andromache Schliemann (en) , Nadeschda Schliemann (en) |
Ibu | Luise Therese Sophie Schliemann (en) |
Kerabat | Vadim Andrusov (en) (cucu laki-laki) Dimitrij Andrusov (en) (cucu laki-laki) Alexandros Melas (en) (cucu laki-laki) Adolph Schliemann (mul) (sepupu laki-laki) |
Penghargaan
| |
Heinrich Schliemann (6 Januari 1822 – 26 Desember 1890) adalah seorang arkeolog dari Jerman.
Pada usia 7 tahun Heinrich Schliemann mendapat sebuah buku cerita bergambar yang mengisahkan sejarah dunia. Heinrich sangat tertarik pada gambar-gambar yang menceritakan tentang kota Troya kuno yang sedang terbakar. Heinrich mengenal kota Troya dari Ayahnya dan berkata bahwa ia ingin pergi ke tempat itu pada suatu hari nanti, tetapi Ayahnya mengatakan bahwa," Sekarang kota Troya tidak ada lagi, tak seorangpun tahu dengan pasti dimana kota itu berada."
Ketika ia bertambah dewasa, ia memutuskan untuk menemukan kota Troya. Keluarganya tidak kaya, oleh karena itu ia harus bekerja keras untuk membantu biaya hidup sehari-hari. Sementara itu ia tetap menuntut ilmu. Mula-mula ia belajar pembukuan, supaya ia mampu menjadi pengusaha. Kemudian ia belajar bahasa asing, supaya ia dapat berpergian dengan mudah. Pada usia 45 tahun ia menjadi pengusaha yang kaya raya. Ia mulai merencanakan untuk mencari kota Troya. Dibawah suatu tanah datar di Turki, ia menemukan setumpuk kota yang dibangun di atas yang lain. Lambat laun ia menemukan reruntuhan sembilan kota yang berbeda-beda. Ia yakin bahwa kota yang kesembilan adalah kota Troya yang disebut dalam buku Iliad karya Homeros. Di dalam kota kesembilan tersebut Heinrich menemukan harta pusaka yang diyakini milik Raja Priam. (Kini harta pusaka tersebut berada di Museum Berlin). Lalu Schielmann menemukan juga benda-benda arkeologis yang sangat penting di Mikene dan Tiryns di Yunani. Ketika ia meninggal, jenazahnya disemayamkan di Athena dengan penuh kebesaran, bahkan raja Yunani berkenan untuk memberi penghormatan terakhir pada Arkeolog Heinrich Schliemann.
Kemudia diketahui, bahwa Schliemann memang telah menemukan kota Troya seperti yang telah disebut dalam buku Iliad, tetapi ternyata para arkeolog menemukan bahwa kota Troya yang sesungguhnya adalah salah satu kota yang terdapat di atas kota yang kesembilan.