Histeresis

Gbr. 1. Medan perpindahan elektrik D dari sebuah bahan feroelektrik sebagai medan listrik E pertama-tama turun, lalu naik. Kurvanya membentuk sebuah ikal histeresis.

Hysteresis adalah ketergantungan sebuah sistem, tidak hanya pada keadaannya sekarang, tetapi juga pada keadaannya pada masa lalu. Ketergantungan ini muncul karena sistem tersebut dapat berada di lebih dari satu kondisi internal. Untuk mengira-ngira perubahan berikutnya, baik kondisi internal maupun sejarahnya harus diketahui.[1] Bila sebuah masukan yang diberikan naik dan turun secara bergantian, keluarannya akan cenderung membentuk sebuah ikal di Gbr. 1. Bagaimanapun, ikal-ikal juga terjadi karena keterlambatan dinamis antara masukan dengan keluaran. Seringkali, efek ini mengacu kepada histeresis. Efek ini menghilang saat masukannya berganti secara perlahan, jadi para ahli tidak menganggap hal itu sebagai histeresis sebenarnya.

Histeresis terjadi di bahan-bahan feromagnetik dan feroelektrik, seperti pada deformasi bahan-bahan (seperti karet gelang) dalam merespon berbagai gaya. Di sistem alami, histeresis selalu dihubungkan dengan perubahan termodinamika tak-terbalikkan. Banyak sistem buatan didesain untuk mempunyai histeresis, contohnya, di termostat dan pemicu Schmitt, histeresis dibuat oleh umpan balik positif untuk menghindari peralihan cepat yang tidak diinginkan. Histeresis telah diidentifikasi di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan biologi.

  1. ^ Mielke, A.; Roubicek, T. (2003). "A Rate-Independent Model for Inelastic Behavior of Shape-Memory Alloys". Multiscale Model. Simul. 1 (4): 571–597. doi:10.1137/S1540345903422860. 

Histeresis

Dodaje.pl - Ogłoszenia lokalne