Ringkasan kecelakaan | |
---|---|
Tanggal | 28 Desember 2014 |
Ringkasan | Menabrak laut setelah kehilangan kendali di malam hari |
Lokasi | Selat Karimata, Laut Jawa 3°37′23″S 109°42′43″E / 3.623°S 109.712°E[a] |
Penumpang | 155 |
Awak | 7 |
Tewas | 162 |
Selamat | 0 |
Jenis pesawat | Airbus A320-200 |
Operator | Indonesia AirAsia |
Registrasi | PK-AXC |
Asal | Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Indonesia |
Tujuan | Bandar Udara Internasional Changi Singapura, Singapura |
Indonesia AirAsia Penerbangan 8501 (nomor penerbangan: QZ8501/AWQ8501) (sering disebut dengan Tragedi AirAsia QZ8501) adalah pesawat Airbus A320 milik Indonesia AirAsia (grup AirAsia) yang dinyatakan hilang kontak di sekitar Laut Jawa dekat Selat Karimata pada saat terbang dari Surabaya, Indonesia menuju Singapura pada tanggal 28 Desember 2014.[1] Dengan 155 penumpang dan 7 orang kru di dalam pesawat (Total 162).[2] Pada 30 Desember 2014, puing-puing pesawat ini telah ditemukan mengapung di Laut Jawa.[3][4]
Pada tanggal 20 Januari 2015, dilaporkan bahwa QZ8501 mengalami stall, yakni keadaan di mana pesawat kehilangan daya angkat yang pada umumnya disebabkan oleh tingginya hidung pesawat. Pada tanggal 1 Desember 2015, hampir setahun persis tragedi QZ8501, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akhirnya mengumumkan hasil akhir investigasi, yang menyatakan bahwa bagian rudder-travel-limiter pada bagian ekor pesawat mengalami kerusakan, dan kemudian ditanggapi oleh pilot dengan kesalahan yang fatal. Miskomunikasi antar pilot dan kopilot yang berlanjut akhirnya menyebabkan pesawat terjatuh.
Tragedi QZ8501 merupakan tragedi penerbangan terburuk ketiga dalam sejarah Indonesia, setelah kecelakaan Garuda di Medan pada tahun 1997 yang menewaskan 234 orang dan kecelakaan Lion Air di Laut Karawang pada tahun 2018 yang menewaskan 189 orang. Tragedi QZ8501 juga merupakan kecelakaan pesawat terburuk ketiga di dunia pada tahun 2014, setelah Malaysia Airlines Penerbangan 17 dan Malaysia Airlines Penerbangan 370. Ini merupakan kecelakaan terburuk kedua yang menggunakan Airbus A320, setelah TAM Linhas Aéreas Penerbangan 3054 dan kecelakaan ketiga terburuk dalam keluarga A320, di bawah TAM 3054 dan Kogalymavia Penerbangan 9268.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan