Tribunal Dinas Suci Inkuisisi di Spanyol Tribunal del Santo Oficio de la Inquisición (Inkuisisi Spanyol) | |
---|---|
Jenis | |
Jenis | Tribunal yang anggotanya diangkat oleh Monarki Spanyol, untuk menegakkan ortodoksi agama di wilayah kekuasaan mereka. |
Sejarah | |
Dibentuk | 1 November 1478 |
Dibubarkan | 15 Juli 1834 |
Anggota | Terdiri dari seorang Inkuisitor Agung, yang mengepalai Dewan Agung dan Umum Inkuisisi, yang terdiri dari enam anggota. Di bawah dewan ini terdapat 21 tribunal di seluruh kerajaan. |
Pemilihan | |
Inkuisitor Agung dan Suprema yang ditetapkan oleh penguasa kerajaan. | |
Tempat bersidang | |
Kerajaan Spanyol | |
Catatan kaki | |
Lihat pula: Inkuisisi Abad Pertengahan Inkuisisi Portugis |
Inkuisisi Spanyol, atau nama resminya Tribunal Dinas Suci Inkuisisi (bahasa Spanyol: Tribunal del Santo Oficio de la Inquisición), adalah institusi pengadilan gereja yang didirikan oleh pasangan Monarki Katolik Raja Ferdinand II dari Aragon dan Ratu Isabella dari Kastilia, yang bertujuan untuk memelihara ortodoksi Katolik di Spanyol, dan mengadili perkara-perkara aliran sesat pasca Reconquista (penaklukan Iberia oleh kerajaan Kristen dari Muslim Moor). Pada awalnya, Spanyol setelah Reconquista merupakan masyarakat beragama yang relatif damai, tetapi selanjutnya terjadi kekerasan anti-Islam dan anti-Yahudi, sehingga banyak umat Islam dan Yahudi terpaksa pindah agama menjadi Katolik atau melarikan diri.
Inkuisisi Spanyol merupakan institusi yang melayani kerajaan Spanyol, tetapi harus mengikuti prosedur yang diperintahkan Tahta Suci Paus. Kebanyakan inkuisitor menerima pendidikan hukum di universitas. Prosedur inkuisisi pengakuan seseorang bahwa ia menganut aliran sesat, dan mengadukan penganut yang lainnya. Pengaduan ini diikuti dengan penahanan, dan tertuduh diberikan dewan pembela, yang merupakan anggota pengadilan itu sendiri, hanya bertugas menasihati tertuduh dan mendesaknya untuk mengakui kebenaran. Seorang Notaris Secreto mencatat perkataan-perkataan tertuduh dengan cermat. Lengkapnya catatan ini amat sempurna dibandingkan dengan sistem pengadilan lain di zamannya. Dalam inkuisisi, penyiksaan juga sering digunakan, agar tertuduh mengakui kesalahannya. Hukuman dimulai dari denda hingga eksekusi mati, dan para terhukum harus mengikuti upacara auto de fe. Inkusisi akhirnya dihapuskan pada 15 Juli 1854.