Jam tangan atau arloji adalah penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia dengan tampilan waktu yang terus bertambah. Kegunaan utama jam tangan ialah untuk menunjukan waktu pada saat tertentu dan menghitung rentang waktu antara dua kejadian pada waktu yang berbeda. Arloji umumnya memiliki tiga macam jarum, yaitu jarum jam yang pendek, jarum menit yang lebih panjang dan jarum detik yang paling panjang. Pergeseran penunjukan jarum terjadi tiap mencapai 60 skala, dimulai dari jarum detik ke jarum menit dan dari jarum menit ke jarum jam.[1] Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16. Pada saat itu semua jam tangan dan alat penunjuk waktu lainnya menggunakan mesin penggerak mekanik manual (hand-winding). Jam tangan tertua yang diketahui adalah jam tangan milik Ratu Inggris Elizabeth I yang dibuat oleh Robert Dudley pada tahun 1571. Dari abad 16 hingga awal abad 20, jam tangan hanya digunakan oleh wanita, sedangkan pria menggunakan jam saku.[2]
Dominasi jam tangan bermesin mekanik selama berabad-abad dengan segala keindahan, kerumitan, dan kemewahannya, akhirnya sedikit terganggu dengan hadirnya jam tangan bermesin elektrik yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1957 di Lancaster, Pennsylvania, Amerika Serikat oleh Hamilton Watch Company. Penelitian arloji elektrik tersebut sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1946.
Eksistensi jam tangan elektrik ternyata tidak bertahan lama, hingga Seiko dari Jepang memperkenalkan jam tangan bermesin penggerak quartz (baterai) pertama di dunia, Seiko Astron 35SQ pada tahun 1969.[3] Kelahiran jam tangan quartz ini diakui oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) untuk masuk kedalam daftar tonggak sejarah perkembangan ilmu teknik elektro dunia.[4] Jam tangan jenis ini jugalah yang kemudian benar-benar merusak hegemoni industri jam tangan mekanik Swiss.[5][6][7] Jam tangan quartz mendominasi pasar, digunakan oleh merk-merk lain, dan menjadi awal perubahan industri jam secara global. Jam tangan yang awalnya diproduksi dengan jumlah yang terbatas dan eksklusif, berubah menjadi produksi massal dengan harga jual yang lebih terjangkau.