Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Maret 2018) |
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
KRL Commuter Line | |||
---|---|---|---|
Info | |||
Pemilik | PT Kereta Api Indonesia (Persero) | ||
Wilayah |
| ||
Jenis | Transportasi umum, Kereta api komuter | ||
Jumlah jalur | 7 | ||
Jumlah stasiun | 93 | ||
Penumpang harian | 1.039.303 (Agustus 2019) 1.154.080 (puncak, Juni 2018)[1] | ||
Penumpang tahunan | 334.102.903 (2019)[2] | ||
Kantor pusat | Stasiun Juanda, Gambir, Kota Jakarta Pusat | ||
Situs web | www | ||
Operasi | |||
Dimulai | 6 April 1925 (sebagai Elektrische Staatsspoorwegen) April 1999 dibawah nama PT Kereta Api (sebagai Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek) 15 September 2008 (sebagai KAI Commuter Jabodetabek) 20 September 2017 (sebagai Kereta Commuter Indonesia) | ||
Operator | Kereta Commuter Indonesia (KCI)[3] | ||
Panjang kereta | 8, 10 dan 12 kereta per rangkaian KRL | ||
Waktu antara | 5-60 menit | ||
Teknis | |||
Panjang sistem | 293,4 km (182,31 mi)[4][5] | ||
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) Lebar sepur Cape | ||
Listrik | 1.500 V DC (Listrik aliran atas) | ||
Kecepatan rata-rata | 40 km/h (25 mph) | ||
Kecepatan tertinggi | 70–95 km/h (43–59 mph) | ||
|
KRL Commuter Line adalah sistem transportasi angkutan cepat komuter berbasis kereta rel listrik (KRL) yang dioperasikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter),[3] anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero). KRL ini telah beroperasi di wilayah Jakarta sejak tahun 1925, hingga kini melayani rute komuter di wilayah Jabodetabek serta lintas Yogyakarta–Solo.
Layanan ini dahulu dioperasikan dengan nama KRL Jabotabek sejak era 1970-an hingga pemekaran Kota Depok pada 1999 dengan nama alternatif KRL Jabodetabek. Divisi Jabotabek menjadi operator KRL pada masa itu. Pada 2008, layanan KRL dioperasikan oleh perusahaan baru bernama PT KAI Commuter Jabodetabek yang kelak sejak 2017 berubah menjadi Kereta Commuter Indonesia (KCI, kini KAI Commuter).
Perjalanan KRL ini cukup panjang dan berlika-liku. KRL dahulu dihadirkan di Hindia Belanda sejak 1925 untuk memperingati 50 tahun Staatsspoorwegen beroperasi di Jawa. Semenjak 1960-an, transportasi listrik di Jakarta berada pada titik nadirnya karena dicap sebagai penyebab kemacetan sehingga Trem Batavia ditutup dan KRL dibatasi. Memasuki era 1970-an, KRL kemudian mengalami regenerasi dengan hadirnya KRL Rheostatik yang diimpor dari Jepang. Kini KRL didominasi oleh armada KRL bekas Jepang, dan minoritas produksi PT INKA, Madiun.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Jarak