Kabupaten Buton Tengah | |
---|---|
Koordinat: 5°19′00″S 122°20′00″E / 5.31667°S 122.33333°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Tenggara |
Tanggal berdiri | 23 Juli 2014 |
Dasar hukum | UU No. 15 Tahun 2014 |
Ibu kota | Labungkari |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Kostantinus Bukide (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
Luas | |
• Total | 958 km2 (370 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 120.420 |
• Kepadatan | 130/km2 (330/sq mi) |
Demografi | |
• Agama |
|
• IPM | 67,58 (2024) sedang [2] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Pelat kendaraan | DT xxxx Y* |
Kode Kemendagri | 74.14 |
APBD | Rp 662.230.000.000,- (2024)[3] |
PAD | Rp 16.000.000.000,- (2024)[3] |
DAU | Rp 372.942.759.000,- (2024)[4] |
DAK | Rp 125.354.904.000,- (2024)[5] |
Situs web | butontengahkab |
Kabupaten Buton Tengah atau disingkat Buteng merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kotanya berada di Labungkari, kecamatan Lakudo. Buton Tengah merupakan hasil pemerkaran dari Kabupaten Buton yang disahkan pada pertengahan tahun 2014 bersama Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Muna Barat. Ketiga daerah otonomi baru tersebut disahkan menjelang akhir kepengurusan DPR RI periode 2009-2014.[6]
Salah satu alasan pemekaran wilayah ini adalah karena permasalahan akses. Seluruh wilayah Buton Tengah tidak berada di Pulau Buton melainkan di Pulau Muna, sedangkan ibu kota Kabupaten Buton berada di Pasarwajo. Pelayanan dan kontrol membutuhkan biaya dan waktu yang panjang karena harus melewati laut menuju Kota Baubau, lalu dilanjutkan perjalanan darat menuju Pasarwajo di ujung timur Pulau Buton.[7]