Kabupaten Lebak | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Aksara Sunda | ᮜᮨᮘᮊ᮪ atau ᮼᮘᮊ᮪ |
Motto: Iman aman uman amin (Sunda) Tangguh menghadapi rintangan, yang diimbangi dengan kesucian iman, perbuatan yang menenteramkan, dan sikap toleransi | |
Koordinat: 6°39′00″S 106°13′00″E / 6.65°S 106.21667°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Banten |
Hari jadi | 2 Desember 1828 |
Ibu kota | Rangkasbitung |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Iwan Kurniawan (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | Budi Santoso |
Luas | |
• Total | 3.426,56 km2 (1,323,00 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.506.378 |
• Kepadatan | 440/km2 (1,100/sq mi) |
Demografi | |
• Agama |
|
• Bahasa | Indonesia, Sunda Banten |
• IPM | 67,68 (2023) sedang [3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 252 |
Pelat kendaraan | A |
Kode Kemendagri | 36.02 |
Kode SNI 7657:2023 | LBK |
DAU | Rp 1.114.873.247.000.- |
Fauna resmi | Owa abu-abu |
Situs web | www |
Kabupaten Lebak (bahasa Sunda: ᮜᮨᮘᮊ᮪) adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Rangkasbitung. Kabupaten Lebak merupakan kabupaten paling luas di Provinsi Banten dan juga terluas kelima di Pulau Jawa. Jumlah penduduk Kabupaten Lebak pada pertengahan tahun 2024 adalah 1.506.378 jiwa.[2]
Kabupaten Lebak juga biasa disebut Rangkasbitung saja oleh masyarakat setempat karena merepresentasikan Ibu Kota Kabupaten yang menjadi jalur utama Commuter Line terintegrasi ke Jabodetabek dan jalur kereta api Jakarta-Merak.
Museum Multatuli (nama pena Eduard Douwes Dekker, penulis buku Max Havelaar yang menjadi asisten residen di Lebak pada 1856) juga menjadi museum anti-kolonial pertama di Indonesia yang telah dibuka pada 11 Februari 2018 di Rangkasbitung. Museum ini berisi tentang sejarah kolonial Belanda dan peran Multatuli dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.[4]