Kaisar Etiopia | |
---|---|
Bekas Kerajaan | |
Imperial | |
Lambang Kekaisaran | |
Haile Selassie I | |
Penguasa pertama | Menelik I |
Penguasa terakhir | Haile Selassie I |
Kediaman resmi | Istana Menelik |
Penunjuk | Warisan |
Pendirian | s. 980 SM[1] |
Pembubaran | 21 Maret 1975 |
Penuntut takhta | Zera Yacob Amha Selassie |
Kaisar Etiopia (bahasa Ge'ez: ንጉሠ ነገሥት, nəgusä nägäst, "Raja dari Segala Raja") adalah penguasa warisan Kekaisaran Etiopia, sampai pembubaran monarki pada 1975. Kaisarnya adalah kepala negara dan kepala pemerintahan, dengan kekuasaan eksekutif, yudisial dan legislatif di negara tersebut. Sebuah artikel National Geographic Magazine menyebut kekaisaran Etiopia merupakan "sebuah monarki konstitusional; pada kenyataannya [kerajaan tersebut merupakan] sebuah autokrasi benevolent".[2]
Gelar "nəgusä nägäst", yang sering diterjemahkan secara dalam bahasa Inggris sebagai "Kaisar", berasal dari Mesopotamia kuno, kemudian digunakan oleh Raja Sembrouthes dari Kerajaan Aksum (sekitar 250 M). Namun, seorang peneliti : Yuri Kobishchanov menyebutkan tanggal penggunaan ini pada periode setelah kemenangan Persia atas Romawi pada 296–297. Gelar ini secara resmi dipakai sejak pemerintahan Yekuno Amlak dan seterusnya, dengan demikian pejabat bawahan dan penguasa bagian anak sungai, terutama gubernur dari Gojjam, Welega, provinsi ke arah laut dan daerah Shewa, hanya menerima gelar kehormatan nəgus, sebuah kata untuk "raja."
Permaisuri Kaisar disebut sebagai egetege. Permaisuri Zewditu menggunakan bentuk feminin nəgəstä nägäst ("Ratu Raja") untuk menunjukkan bahwa ia memerintah dengan haknya sendiri, dan tidak menggunakan gelar ətege.