كسلطانن بيما مبوجو Kesultanan Bima | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1621–1958 | |||||||||
Bendera | |||||||||
Istana Sultan Bima | |||||||||
Ibu kota | Bima | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Bima | ||||||||
Agama | Islam | ||||||||
Pemerintahan | Kesultanan | ||||||||
Sultan | |||||||||
Sejarah | |||||||||
• Kerajaan Bima berkonversi menjadi Kesultanan Bima | 1621 | ||||||||
• Status kesultanan dihapus oleh Republik Indonesia | 1958 | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Indonesia | ||||||||
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Indonesia |
Garis waktu |
Portal Indonesia |
Kesultanan Bima (كسلطانن بيما) adalah kerajaan Islam yang didirikan pada abad 17, tanggal 7 Februari 1621 Masehi berdasarkan tanggal masuk Islamnya raja terakhir Bima atau sultan pertama Bima. Sultan pertamanya adalah raja ke-27 (versi lain menyebut ke-47 juga ke-37 [1]) dari Kerajaan Mbojo Bima yang bernama La Kai, kemudian setelah masuk Islam berganti nama menjadi Abdul Kahir. Kesultanan ini telah dipimpin oleh 14 sultan, dan Sultan terakhirnya adalah Sultan Muhammad Salahuddin.[2]