Konduktivitas ionik atau keterhantaran ionik adalah perpindahan ion melalui cacat (defect) pada struktur kristal suatu padatan. Senyawa ionik biasanya tidak menghantarkan listrik dalam bentuk padatan karena ion-ionnya berada pada posisi tetap dalam struktur kristal sehingga muatan listrik tidak dapat berpindah.[1] Namun dalam kondisi tertentu (biasanya suhu tinggi), konduktivitas ionik terjadi sehingga senyawa tersebut menjadi konduktor listrik.[2][3] Fenomena ini telah ditemukan sejak 1839, saat Michael Faraday menemukannya pada timbal(II) fluorida (PbF2) dan perak sulfida (Ag2S)