Made Wijaya (22 Maret 1953 – 28 Agustus 2016) adalah seorang arsitek lanskap Australia yang tinggal di Bali. Seorang perancang taman tropis yang terkenal di dunia, dia adalah salah satu arsitek yang paling flamboyan, kontroversial dan berkarakter besar, seorang seniman, perancang, fotografer, videografer, perancang lanskap dan tukang kebun, sejarawan, jurnalis, pelawak, satiris, penulis buku harian, antropolog dan banyak lagi.[1][2]
Pada tahun 1973, Made Wijaya (lahir dengan nama Michael White) berlayar ke Bali untuk istirahat dari studi Arsitektur. Perahunya mengalami kesulitan mendarat di laut lepas, Made tidak sabar meloncat ke laut untuk berenang ke darat.[3] Lambat laun, perpisahannya dengan Australia menjadi permanen saat ia membenamkan dirinya dalam kehidupan orang Bali, tinggal dengan keluarga Brahmana di Kepaon, yang secara tidak resmi mengadopsinya, dan mengajaknya untuk berkunjung secara teratur ke keluarga kerajaan Bali, ia belajar banyak tentang ritual dan sejarah pulau yang rumit, "mendapatkan hampir pengetahuan ensiklopedia tentang pulau yang menyaingi banyak orang Bali", bahkan berbicara bahasa Bali dengan lancar.
Pada tahun 1975, ia secara resmi mengganti namanya menjadi Made Wijaya melalui proses Suddhi Wadani yang ketika itu dipuput oleh Ida Pedanda Ida Bagus Anom, dari Griya Kepaon, Denpasar.[4][5]
Ia meninggal di Sydney pada 28 Agustus 2016 di Rumah Sakit St Vincents, karena penyakit limfoma.