Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Migrain | |
---|---|
Sakit akibat migrain bisa sangat menyiksa. | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Neurologi |
Migrain atau sekalor adalah gangguan kronis yang ditandai dengan terjadinya sakit kepala ringan hingga sangat berat yang sering kali berhubungan dengan gejala-gejala sistem saraf otonom. Kata migrain berasal dari bahasa Yunani ἡμικρανία (hemikrania), yaitu "rasa sakit di salah satu sisi kepala",[1] dari kata ἡμι- (hemi-), "sebelah", dan κρανίον (kranion), "tengkorak".[2]
Tanda migrain berupa sakit kepala unilateral (hanya pada separuh bagian kepala), berdenyut-denyut, dan berlangsung selama 2 hingga 72 jam. Gejala-gejala yang turut menyertai antara lain mual, muntah, fotofobia (semakin sensitif terhadap cahaya), fonofobia (semakin sensitif terhadap suara) dan rasa sakitnya semakin hebat bila melakukan aktivitas fisik.[3] Sekitar sepertiga penderita sakit kepala migrain mengalami aura: yaitu semacam gangguan visual, indra, bicara, atau gerak/motorik yang menjadi pertanda bahwa sakit kepala tersebut akan segera muncul.[3]
Migrain dipercaya terjadi sebagai akibat dari gabungan berbagai faktor lingkungan dan genetik.[4] Kira-kira dua-per tiga kasus terjadi pada orang-orang yang sudah berkeluarga.[5] Kadar hormon yang naik-turun juga dapat berpengaruh: migrain sedikit lebih banyak terjadi pada remaja pria daripada wanita sebelum masa puber, namun pada orang dewasa, sekitar dua hingga tiga kali lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria.[6][7] Kecenderungan migrain biasanya berkurang selama masa kehamilan.[6] Mekanisme pasti migrain belum diketahui. Meski demikian, ada keyakinan bahwa penyakit ini disebabkan oleh gangguan neurovaskuler.[5] Teori utama yang mendasari adalah adanya hubungan dengan meningkatnya keterangsangan korteks serebral dan kendali abnormal sel-sel saraf rasa sakit di dalam nukleus trigeminal batang otak.[8]
Manajemen dasar yang direkomendasikan yaitu dengan analgesik sederhana seperti ibuprofen dan asetaminofen untuk sakit kepala, antiemetik untuk mual, dan menghindari pemicu timbulnya migrain. Obat-obat tertentu seperti triptan atau ergotamin dapat diberikan bila analgesik sederhana tidak efektif. Lebih dari 10% jumlah penduduk di seluruh dunia pernah terkena migrain pada suatu ketika sepanjang hidup mereka.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bart10