Muhyiddin Yassin | |
---|---|
محيي الدين ياسين | |
Perdana Menteri Malaysia ke-8 | |
Masa jabatan 1 Maret 2020 – 21 Agustus 2021 | |
Penguasa monarki | Abdullah |
Wakil | Ismail Sabri Yaakob |
Wakil Perdana Menteri Malaysia ke-10 | |
Masa jabatan 10 April 2009 – 29 Juli 2015 | |
Penguasa monarki | |
Perdana Menteri | Najib Razak |
Menteri Besar Johor ke-13 | |
Masa jabatan 12 Agustus 1986 – 13 Mei 1995 | |
Penguasa monarki | Iskandar |
Informasi pribadi | |
Lahir | 15 Mei 1947 Muar, Johor, Federasi Malaya |
Kebangsaan | Malaysia |
Partai politik |
|
Afiliasi politik lainnya |
|
Tinggi badan | 175 m (574 ft 2 in)[6] |
Suami/istri | [5] |
Hubungan | Abdul Aziz Yassin (kakak) |
Anak |
|
Orang tua |
|
Tempat tinggal | No. 5, Jalan Setiabakti 7, Bukit Damansara, Kuala Lumpur, Malaysia |
Pekerjaan | |
Tanda tangan | |
Penghargaan | |
Sunting kotak info • L • B |
Muhyiddin bin Muhammad Yassin (IPA: [muhjɪddɪn bɪn ˈmuɦɑmmæd jɑ̀ssɪn], Jawi: محيي الدين بن محمد ياسين; lahir 15 Mei 1947) adalah seorang politikus berkebangsaan Malaysia yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dari 2020 sampai 2021. Ia menghadapi mosi tidak percaya di Parlemen setelah Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu kubu Ahmad Zahid menarik kembali dukungannya. Akibatnya, Muhyiddin mengundurkan diri dan menjatuhkan pemerintahan Perikatan Nasional (PN).
Muhyiddin pertama kali berpartisipasi dalam kontestasi politik pada pemilihan umum 1978 sebagai calon legislatif untuk daerah pemilihan Pagoh dari Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu dan berhasil memenangkan pemilihan. Selama masa jabatannya sebagai anggota parlemen Dewan Rakyat, Muhyiddin diangkat sebagai Sekretaris Parlemen untuk Menteri Luar Negeri, Wakil Menteri Wilayah Federal, dan kemudian menjadi Wakil Menteri Perdagangan dan Industri. Bahkan, dia pernah menduduki kursi Menteri Besar Johor dari 1986 hingga 1995 merangkap anggota Dewan Undangan Negeri Johor untuk daerah pemilihan Bukit Serampang. Ketika Najib Tun Razak diberi mandat sebagai perdana menteri, Muhyiddin pula ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia.
Muhyiddin mulai berbeda pandangan politik dengan Najib hingga membuatnya tersingkir dari seluruh jabatan di kabinet. Pada 24 Juni 2016, ia diberhentikan oleh Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu akibat keberpihakannya terhadap oposisi.[7][8] Kemudian, ia mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia bersama dengan mantan perdana menteri, Mahathir Mohamad. Pada 2018, untuk pertama kalinya Muhyiddin berhasil mempertahankan kursi legislatif di daerah pemilihan Pagoh dan berdiri sebagai anggota fraksi Pakatan Harapan, koalisi oposisi dari Barisan Nasional. Di dalam kabinet, Mahathir menunjuknya sebagai Menteri Dalam Negeri.[9]