Pancasila (Buddhisme)

Plakat dengan lima sila terukir dalam bahasa Inggris di Lumbini, Nepal.

Pancasila (Pāli: pañcasīla; Sanskerta: pañcaśīla; terj. har.'lima sila, moralitas, akhlak'), juga disebut sebagai lima prinsip latihan (Pali: pañcasikkhapada; Sanskerta: pañcaśikṣapada), adalah sistem moralitas yang paling penting bagi umat awam Buddhisme. Silanya berisi komitmen untuk tidak membunuh makhluk hidup, tidak mencuri, tidak melakukan perbuatan seksual yang salah, tidak berbohong, dan tidak mabuk-mabukan.

Pelanggaran sila dapat mengakibatkan kelahiran kembali di alam-alam kemalangan, seperti neraka, binatang, dan hantu kelaparan. Di sisi lain, penjagaan sila dikatakan dapat menghasilkan jasa kebajikan, kelahiran kembali di alam surga, hingga terbebas dari bahaya, permusuhan, dan gangguan.[1] Seorang upasaka-upasika yang menjunjung tinggi sila-sila tersebut digambarkan dalam kitab suci sebagai “permata di antara umat awam”.[2]

Syair pengambilan sila umum dilantunkan tepat setelah dilantunkannya syair perlindungan kepada Triratna baik bagi seseorang yang berniat pindah agama maupun seseorang yang sudah menganut Buddhisme.[3]

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0
  2. ^ De Silva, Padmasiri (2016). Environmental Philosophy and Ethics in Buddhism (edisi ke-1). London: Palgrave Macmillan. hlm. 63. ISBN 978-1-349-26772-9. 
  3. ^ Sakya, Madhusudan (2011). Buddhism Today: Issues & Global Dimensions, Current Perspectives in Buddhism. 3. Cyber Tech Publications. ISBN 9788178847337. 

Pancasila (Buddhisme)

Dodaje.pl - Ogłoszenia lokalne