Pangururan | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Kabupaten | Samosir |
Peresmian ibu kota | 7 Januari 2004 |
Dasar hukum | UU No. 36 Tahun 2003 |
Luas | |
• Total | 120,20 km2 (4,640 sq mi) |
Populasi (2024) | |
• Total | 38,167 |
• Kepadatan | 20/km2 (50/sq mi) |
Zona waktu | UTC+7 (WIB) |
Kode area telepon | +62 625 |
Pangururan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Kantor Kecamatan Pangururan | |||||
Koordinat: 2°36′31″N 98°42′28″E / 2.608597°N 98.707809°E | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sumatera Utara | ||||
Kabupaten | Samosir | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Robintang Elfrianto Naibaho, SS[1][2] | ||||
Populasi | |||||
• Total | 38,167 jiwa | ||||
• Kepadatan | 20/km2 (50/sq mi) | ||||
Kode pos | 22390 | ||||
Kode Kemendagri | 12.17.08 | ||||
Kode BPS | 1217080 | ||||
Luas | 120.20 km² | ||||
Kepadatan | 20 | ||||
Desa/kelurahan | 25 Desa 3 Kelurahan | ||||
|
Pangururan (Surat Batak: ᯇᯝᯮᯒᯮᯒᯉ᯲) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Pangururan juga merupakan ibu kota dari Kabupaten Samosir, dan ibu kota Kecamatan Pangururan sendiri berada di Kelurahan Pasar Pangururan.[3]
Di kecamatan ini terdapat dua pemandian air belerang yang sering dikunjungi dari mancanegara dan masyarakat lokal; yaitu air belerang di pintu batu dan pemandian belerang di Siogung-ogung.
Pangururan merupakan kota kecil dengan sejumlah tempat wisata.Tano Ponggol merupakan salah satu objek wisata yang menjadi kiasan bagi para wisatawan. Terusan tano ponggol merupakan hasil dari kebijakan pada jaman penjajahan Belanda yang memenggal tanah tersebut sehingga memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Samosir. [4]