Pembantaian Shanghai | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Saudara Tiongkok | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Tentara Revolusioner Rakyat (National Revolutionary Army, NRA) Geng Hijau dan geng-geng Shanghai lainnya |
Militia serikat buruh Shanghai | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Chiang Kai-shek, Kepala Komandan NRA Commander-in-Chief Bai Chongxi, komandan KMT Du Yuesheng, pemimpin Geng Hijau |
Chen Duxiu, sekjen PKT Zhou Enlai | ||||||
Kekuatan | |||||||
sekitar 5,000 prajurit Divisi ke-2 dari Angkatan Darat ke-26 & anggota berbagai geng | ribuan buruh | ||||||
Korban | |||||||
minimal | 300–5,000 tewas |
Pembantaian Shanghai 12 April 1927, juga disebut Insiden 12 April, adalah penindasan kekerasan terhadap organisasi-organisasi Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Shanghai oleh pasukan militer Chiang Kai-shek dan faksi-faksi konservatif dalam Kuomintang (Partai Nasionalis atau KMT). Setelah peristiwa tersebut, unsur-unsur KMT konservatif mengadakan pembersihan komunis berskala besar di seluruh wilayah di bawah kekuasaan mereka, dan bahkan penindasan yang makin keras yang terjadi di kota-kota seperti Guangzhou dan Changsha.[1] Pembersihan berujung pada perpecahan terbuka antara sayap kiri dan kanan KMT, dengan Chiang Kai-shek menjadikan dirinya sendiri sebagai pemimpin sayap kanan di Nanjing berlawanan dengan pemerintahan KMT sayap kiri asli pimpinan Wang Jingwei di Wuhan.