Perang Nagorno-Karabakh 2020 | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Konflik Nagorno-Karabakh dan Konflik proksi Rusia-Turki[1] | |||||||||
Teritori yang dikontrol Republik Artsakh termasuk teritori yang dikontrol Armenia di sekitaran Nagorno-Karabakh Teritori yang diklaim Republik Artsakh tapi diperintah oleh Azerbaijan Teritori yang direbut oleh Azerbaijan | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Azerbaijan Tentara Nasional Suriah[a] Turki[b] (dibantah oleh Armenia) Pendukung : Israel (Senjata) Turki (Sukarelawan dari Suriah) |
Artsakh Armenia Sukarelawan Armenia dari Timur Tengah Sukarelawan Suriah[c] Pendukung : Iran (Diplomasi) Yunani (Kemanusian) | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Ilham Aliyev (Presiden, Komandan Tertinggi) Kolonel Jenderal Zakir Hasanov (Menteri Pertahanan) Mayjen Mais Barkhudarov[5] |
Arayik Harutyunyan (Presiden) Jalal Harutyunyan (Menteri Pertahanan) Nikol Pashinyan (Perdana Menteri) David Tonoyan (Menteri Pertahanan) Onik Gasparyan (Kepala Staf Umum) | ||||||||
Pasukan | |||||||||
Angkatan Bersenjata Azerbaijan |
Tentara Pertahanan Artsakh Berkas:Emblem of the Armed Forces of Armenia.svg Angkatan Bersenjata Armenia | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
14,000+ Pasukan 2,580 pasukan[a] | Tidak diketahui | ||||||||
Korban | |||||||||
Menurut Armenia:[7]
Menurut pemimpin pemberontak Suriah:
|
Menurut Azerbaijan:
| ||||||||
100 warga sipil Azerbaijan dan 85 Armenia tewas;[12][13][14] 35 Azeri[12] dan 30+ warga sipil Armenia terluka[14] |
Perang Nagorno-Karabakh 2020 adalah konflik bersenjata yang sedang berlangsung antara pasukan bersenjata dari Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh, selama ketegangan terbaru dalam konflik Nagorno-Karabakh yang tak kunjung reda. Bentrokan dimulai pada pagi hari tanggal 27 September 2020 di sepanjang Garis Kontak Nagorno-Karabakh. Kedua belah pihak mengumumkan jatuhnya korban militer dan sipil. Menanggapi bentrokan, Armenia dan Republik Artsakh menetapkan darurat militer dan mobilisasi total, sementara Azerbaijan juga menerapkan darurat militer dan jam malam. Pada 28 September, mobilisasi parsial diumumkan di Azerbaijan.[15]
Ankara is already engaged in a volatile power struggle with Russia in the conflicts in Syria and Libya, and tensions could now spill over into Nagorno-Karabakh.
Agreement is seen as victory for Baku and will be monitored by Russian forces
“These situations are dangerous and this is not our battle, the Shia have been our number one enemy supporting the Syrian regime for 10 years,” he said, adding that they will not just be used as guards and 30 Syrians have already been killed in fighting on the front.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama azerbaijaniciviliankilled