Perlombaan Antariksa adalah persaingan penjelajahan angkasa antara Uni Soviet dan Amerika Serikat selama Perang Dingin. Perlombaan ini diawali oleh perlombaan senjata nuklir antara kedua negara setelah berakhirnya Perang Dunia II. Pengembangan teknologi yang dibutuhkan untuk mencapai tonggak sejarah dalam penerbangan antariksa dipandang sama pentingnya dengan keamanan nasional, dan campuran antara simbolisme dan ideologi pada waktu itu. Perlombaan ini meliputi usaha untuk mengeksplorasi luar angkasa dengan satelit buatan, mengirim wahana antariksa nirawak ke Bulan, Venus, dan Mars, mengirim manusia ke antariksa dan mendaratkannya di Bulan.[1]
Perlombaan ini dimulai paling awal pada 2 Agustus 1965, saat Uni Soviet merespons pengumuman Amerika Serikat empat hari sebelumnya tentang rencana peluncuran satelit buatan pada Tahun Geofisika Internasional. Uni Soviet berhasil meluncurkan satelit buatan pertama pada 4 Oktober 1957, dan manusia pertama ke luar angkasa, Yuri Gagarin, pada 12 April 1961. Uni Soviet juga meluncurkan wanita pertama ke luar angkasa, Valentina Tereshkova, pada pada 16 Juni 1963.
Pada April 1972, kedua negara sepakat untuk berkooperasi dalam Apollo-Soyuz Test Project (ASTP), dan pada Juli 1975, kedua wahana (Apollo dan Soyuz) berlabuh. Meskipun kooperasi telah diupayakan sejak awal Zaman Angkasa, ASTP meredakan persaingan untuk memungkinkan kooperasi yang akan datang.[2] Berakhirnya perlombaan antariksa dan persaingan antara kedua negara tidak terlalu jelas, tetapi pendaratan Apollo 11 dan ASTP sering dianggap akhir dari perlombaan antariksa.[3] Pembubaran Uni Soviet pada 1991 meningkatkan kooperasi antara Amerika Serikat dan Rusia dengan program Shuttle-Mir dan Stasiun Luar Angkasa Internasional.[4][5]
Perlombaan ini menjadi bagian penting persaingan budaya, teknologi dan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin.
Most observers felt that the U.S. moon landing ended the space race with a decisive American victory. […] The formal end of the space race occurred with the 1975 joint Apollo-Soyuz mission, in which U.S. and Soviet spacecraft docked, or joined, in orbit while their crews visited one another's craft and performed joint scientific experiments.