Pertempuran Okinawa | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Pasifik, Perang Dunia II | |||||||
Resimen Marinir ke-1 saat bertempur di Wana Ridge selama Pertempuran Okinawa, Mei 1945 | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Pasukan darat: Amerika Serikat Pasukan laut: Amerika Serikat Britania Raya Australia Selandia Baru Kanada | Jepang | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Simon B. Buckner Jr. † Roy Geiger Chester W. Nimitz Raymond A. Spruance William Halsey Jr. |
Mitsuru Ushijima † Isamu Chō † Hiromichi Yahara (POW) Minoru Ōta † Seiichi Itō † | ||||||
Kekuatan | |||||||
183.000[1] | 120.000[2] | ||||||
Korban | |||||||
12.513 tewas 38.916 luka, 33.096 korban nonkombatan Total: 84.570 |
Kira-kira lebih dari 95.000 tewas 7.400–10.755 ditangkap Total: 105.755+ | ||||||
Diperkirakan 42.000–150.000 warga sipil tewas |
Pertempuran Okinawa (Jepang: 沖縄戦 , Hepburn: Okinawa-sen), nama kode Operasi Iceberg,[3] adalah pertempuran di Kepulauan Ryukyu, Okinawa yang dicatat sebagai serangan amfibi terbesar dalam Perang Pasifik, Perang Dunia II.[4][5] Pertempuran berlangsung selama 82 hari, mulai awal April hingga pertengahan Juni 1945. Melalui kampanye panjang strategi lompat pulau, Sekutu sedikit demi sedikit mendekati kepulauan Jepang. Pulau Okinawa adalah satu-satunya pulau besar milik Jepang yang berada 340 mi (550 km) dari daratan utama Jepang. Okinawa direncanakan sebagai basis operasi udara untuk rencana invasi ke daratan utama Jepang yang diberi kode Operasi Downfall. Empat divisi dari Angkatan Darat ke-10 Amerika Serikat (Divisi 7, Divisi 27, Divisi 77, dan Divisi 96), serta dua Divisi Marinir (Divisi 1 dan Divisi 6) bertempur di darat, sementara Divisi Marinir 2 disiapkan sebagai cadangan amfibi dan tidak pernah didaratkan. Invasi ini didukung oleh angkatan laut, pasukan amfibi, dan angkatan udara taktis.
Dalam bahasa Inggris, pertempuran ini dikenal sebagai "Typhoon of Steel" (Topan Baja),[6] [7][8] Dalam bahasa Jepang, pertempuran ini disebut tetsu no ame (鉄の雨 , hujan besi) atau kou no kaze (鋼の風 , angin baja). Julukan-julukan tersebut menggambarkan betapa ganasnya pertempuran, intensitas serangan kamikaze dari pihak bertahan Jepang, serta pengerahan secara besar-besaran kapal-kapal dan kendaraan lapis baja Sekutu sewaktu menyerbu ke Okinawa. Pertempuran Okinawa menimbulkan korban terbesar dalam Medan Perang Pasifik Perang Dunia II. Jepang menderita kerugian lebih dari 100.000 tentara tewas, ditangkap, atau bunuh diri. Di lain pihak, 65.000 tentara Sekutu tewas atau luka. Selama pertempuran berlangsung, puluhan ribu warga sipil Okinawa tewas, terluka, atau bunuh diri. Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki menyebabkan Jepang menyerah hanya dalam beberapa minggu setelah berakhirnya Pertempuran Okinawa.