Pertempuran Trebia | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Punisia Kedua | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Kartago | Republik Romawi | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Hannibal | Tiberius Sempronius Longus | ||||||
Kekuatan | |||||||
40.000 pasukan: (21.000 infantri berat, 8.000 infantri ringan, 11.000 kavaleri, 37 gajah perang) |
42.000 pasukan: (18.000 infantri Romawi, 20.000 sekutu Italia, 4.000 kavaleri) | ||||||
Korban | |||||||
4.000–5.000 infantri, beberapa gajah | Sekitar 26.000–28.000 hingga 32.000 korban jiwa |
Pertempuran Trebia (atau Trebbia) adalah pertempuran besar pertama yang berlangsung selama Perang Punisia Kedua. Pertempuran ini melibatkan pasukan Kartago yang dipimpin oleh Hannibal melawan Republik Romawi. Pertempuran ini berlangsung selama titik balik matahari musim dingin pada Desember 218 SM. Pasukan Romawi mengalami kekalahan dengan jumlah korban jiwa yang besar, tetapi sekitar 10.000 pasukan Romawi (sekitar 2,5 legiun) selamat dan mundur ke Placentia (Piacenza). Dalam pertempuran ini, Hannibal berhasil mengungguli Romawi dengan memancing konsul Tiberius Sempronius Longus untuk melancarkan serangan frontal tanpa menyadari bahwa ia sedang diperdaya.
Pada tahun 218 SM, perang terjadi antara Kartago dan Republik Romawi. Hannibal, sang jenderal Kartago, memimpin pasukan besarnya pergi dari Iberia, melewati Galia, menyebrangi Pegunungan Alpen, dan tiba di Galia Cisalpina (Italia bagian utara). Mengetahui bahwa pasukan Kartago sudah lelah setelah menyebrangi pegunungan Alpen, pasukan Romawi bergerak untuk menyerang pasukan Kartago yang masih bertahan dan Publius Scipio memimpin pasukan kavaleri dan infanteri ringannya menghadapi kavaleri Kartago pada Pertempuran Ticinus. Namun, dia berhasil dikalahkan dan terluka, sehingga pasukan Romawi mundur ke Placentia dan mempertahankan kamp mereka disana sambil menunggu bala bantuan. Pasukan Romawi dari Sisilia di bawah kepemimpinan Sempronius dikerahkan ke utara dan bergabung dengan pasukan Scipio. Setelah melewati berbagai pertempuran kecil yang sengit, Sempronius siap untuk bertempur.
Kavaleri Numidia memancing Sempronius keluar dari kampnya dan menuju ke tempat yang sudah dipilih Hannibal. Hasilnya, kavaleri Kartago yang masih baru dapat mengacaukan kavaleri Romawi yang kalah jumlah dan infanteri ringan Kartago berhasil mengepung infanteri Romawi. Sebagian pasukan Kartago yang sebelumnya bersembunyi menyerang infanteri Romawi dari belakang. Sebagian besar pasukan Romawi pun hancur lebur dan kebanyakan diantara mereka dibunuh ataupun ditangkap oleh pasukan Kartago, tapi 10.000 tentara pimpinan Sempronius yang masih bertahan berhasil mundur menuju Placentia. Mengakui kehebatan Kartago di Galia Cisalpina, suku-suku Galia kemudian bergabung dan menambah jumlah pasukan Kartago menjadi 60.000 tentara. Di musim semi berikutnya, mereka bergerak ke selatan menuju pusat kekuasaan Romawi di Italia dan kembali meraih kemenangan pada Pertempuran Danau Trasimene. Pada tahun 216 SM, Hannibal kemudian bergerak menuju Italia bagian selatan dan menyebabkan kekalahan besar pasukan Romawi pada Pertempuran Cannae. Dua pertempuran tersebut, termasuk juga Pertempuran Trebia, dianggap sebagai tiga "bencana militer terbesar" yang dialami Romawi pada tiga tahun pertama Perang Punik II oleh sejarawan modern Toni Ñaco del Hoyo.