Preity Zinta | |
---|---|
Lahir | 31 Januari 1975 Shimla, Himachal Pradesh, India |
Almamater | Konven Yesus dan Maria, Shimla; Kolese St. Bede, Shimla |
Pekerjaan | Pemeran, produser, pengusaha |
Tahun aktif | 1998–sekarang |
Karya | Daftar lengkap |
Suami/istri | Gene Goodenough (m. 2016) |
Penghargaan | Daftar lengkap |
Tanda tangan | |
|
Preity Zinta[1] (diucapkan [ˈpriːt̪i ˈzɪɳʈaː];) dengan nama lahir Preity Zinta, lahir 31 Januari 1975 adalah seorang pemeran film dan pengusaha India. Setelah lulus dengan gelar dalam kehormatan bahasa Inggris dan psikologi kejahatan, Zinta memulai debut aktingnya dalam Dil Se.. pada 1998, diiringinya dengan sebuah peran dalam Soldier pada tahun yang sama. Penampilan-penampilannya tersebut memberikannya Penghargaan Filmfare untuk Debut Perempuan Terbaik, dan ia kemudian dikenal atas perannya sebagai seorang ibu tunggal remaja dalam Kya Kehna (2000). Ia kemudian membangun sebuah karier sebagai seorang aktris terkemuka dalam perfilman Hindi dengan berbagai jenis karakter. Beberapa perannya, yang dianggap menantang secara adat istiadat, bersama dengan persona layarnya yang inkonvensional telah disebutkan berkontribusi pada sebuah perubahan dalam konsep wanita perfilman Hindi, dan meraih beberapa penghargaan.[2][3]
Setelah peran-peran yang diapresiasi secara kritis dalam Chori Chori Chupke Chupke (2001), Dil Chahta Hai (2001), Dil Hai Tumhaara (2002), dan Armaan (2003), Zinta meraih Penghargaan Filmfare untuk Aktris Terbaik untuk penampilannya dalam film drama Kal Ho Naa Ho (2003). Ia kemudian memainkan peran-peran utama dalam dua film berkeuntungan tertinggi tahunan di India secara berturut-turut, film fiksi ilmiah Koi... Mil Gaya (2003) dan drama percintaan Veer-Zaara (2004). Ia kemudian dikenal atas perannya sebagai seorang wanita India modern dan independen dalam Salaam Namaste (2005) dan Kabhi Alvida Naa Kehna (2006), produksi berkeuntungan tertinggi di pasar mancanegara. Peran film internasional pertamanya adalah dalam film drama Kanada Heaven on Earth (2008), yang atas penampilannya ia dianugerahi Penghargaan Hugo Perak untuk Aktris Terbaik dan dinominasikan untuk Penghargaan Genie untuk Aktris Terbaik. Ia mengiringinya dengan sebuah cuti dari pekerjaan akting selama beberapa tahun, dengan pengecualian dari film kekembalian yang diproduserinya sendiri, Ishkq in Paris (2013), yang gagal untuk menghasilkan sebuah kesuksesan.
Selain berakting, Zinta telah menulis serangkaian artikel untuk BBC News Online Asia Selatan; ia adalah seorang aktivis sosial, seorang pembawa acara televisi, dan seorang pementas panggung reguler. Ia adalah pendiri perusahaan produksi PZNZ Media, salah satu pemilik tim kriket Liga Primer India Kings XI Punjab sejak 2008, dan pemilik tim kriket Liga Global T20 Afrika Selatan Stellenbosch Kings sejak 2017. Zinta dikenal dalam media India karena mengungkapkan pikirannya secara terbuka, dan akibatnya telah memicu kontroversi sesekali. Kontroversi tersebut termasuk ketika ia menjadi satu-satunya saksi yang tidak mencabut pernyataannya dalam pengadilan terhadap mafia India selama kasus Bharat Shah 2003, yang atas kejadian tersebut ia dianugerahi Penghargaan Keberanian Nasional Godfrey Phillips.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama The only man in Bollywood