Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
(2E,4E,6E,8E)-3,7-dimetil-9-(2,6,6-trimetilsikloheks-1-enil)nona-2,4,6,8-tetraen-1-ol
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
Sifat | |
C20H30O | |
Massa molar | 286,46 g·mol−1 |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
Referensi | |
Retinol, yang juga disebut vitamin A1, adalah vitamin dalam keluarga vitamin A yang ditemukan dalam makanan dan digunakan sebagai suplemen makanan.[1] Retinol dan bentuk lain dari vitamin A dibutuhkan untuk penglihatan, perkembangan seluler, pemeliharaan kulit dan selaput lendir, sistem imun dan perkembangan reproduksi.[1] Retinol didapatkan dari makanan seperti ikan, produk susu, dan daging.[1] Sebagai suplemen makanan, retinol digunakan untuk mengobati dan mencegah kekurangan vitamin A, terutama yang mengakibatkan xerophthalmia.[2] Retinol dikonsumsi melalui mulut atau disuntikkan ke otot. Retinol juga digunakan sebagai bahan dalam produk perawatan kulit, untuk mengurangi keriput dan efek lain dari penuaan kulit.[3]
Retinol pada dosis normal ditoleransi dengan baik,[2] sedangkan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan pembesaran hati, kulit kering, dan hipervitaminosis A.[2][4] Dosis tinggi selama kehamilan dapat membahayakan janin.[2] Tubuh mengubah retinol menjadi retinal dan asam retinoat, dua senyawa ini yang bereaksi dengan tubuh.[1]
Retinol ditemukan pada tahun 1909, diisolasi pada tahun 1931, dan diproduksi pertama kali pada tahun 1947.[5][6] Retinol termasuk dalam daftar obat esential yang diterbitkan Organisasi Kesehatan Dunia.[7] Retinol tersedia sebagai obat generik dan obat bebas.[2]