Revolusi Zanzibar | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Unguja dan Pemba, dua pulau utama di Zanzibar | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Terutama revolusioner Afrika | Kesultanan Zanzibar | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
John Okello | Sultan Jamshid bin Abdullah | ||||||
Kekuatan | |||||||
600–800 pria[1][2] | Kepolisian Zanzibar | ||||||
Korban | |||||||
Setidaknya 80 tewas dan 200 cedera selama revolusi (mayoritas orang Arab)[3] |
Revolusi Zanzibar sudah terlihat sejak tahun 1964 atas tumbangnya kepemimpinan Sultan Zanzibar dan terutama pemerintah Arab oleh revolusioner Afrika setempat. Sebuah negara yang beragam etnis yang terdiri dari sejumlah pulau di lepas pantai timur Tanganyika, Zanzibar telah diberikan kemerdekaan oleh Inggris pada tahun 1963. Setelah serangkaian pemilihan parlemen mengakibatkan minoritas Arab tetap mempertahankan kekuasaan yang telah diwariskan dari keberadaan Zanzibar sebagai sebuah wilayah luar negeri Oman.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama speller6
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama nyt14jan
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Plekhanov91