Rijang atau batu api[1] (Bahasa Inggris: flint, flintstone) adalah batuan endapan silikat kriptokristalin dengan permukaan licin. Disebut "batu api" karena jika diadu dengan baja atau batu lain akan memercikkan bunga api yang dapat membakar bahan kering.
Rijang biasanya berwarna kelabu tua, biru, hitam, atau coklat tua. Rijang terutama ditemukan dalam bentuk nodul pada batuan endapan seperti kapur atau gamping. Sejak Zaman Batu, rijang banyak dipergunakan untuk membuat senjata dan peralatan seperti pedang, mata anak panah, pisau, kapak, dll.
Proses pembentukan rijang belum jelas atau disepakati, tetapi secara umum dianggap bahwa batuan ini terbentuk sebagai hasil perubahan kimiawi pada pembentukan batuan endapan terkompresi, pada proses diagenesis. Ada teori yang menyebutkan bahwa bahan serupa gelatin yang mengisi rongga pada sedimen, misalnya lubang yang digali oleh moluska, yang kemudian akan berubah menjadi silikat. Teori ini dapat menjelaskan bentuk kompleks yang ditemukan pada rijang.