Roosseno Soerjohadikoesoemo | |
---|---|
Menteri Perekonomian Indonesia ke-12 | |
Masa jabatan 8 November 1954 – 12 Agustus 1955 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Ali Sastroamidjojo |
Menteri Perhubungan Indonesia ke-6 | |
Masa jabatan 12 Oktober 1953 – 23 Oktober 1954 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Ali Sastroamidjojo |
Menteri Pekerjaan Umum Indonesia ke-10 | |
Masa jabatan 30 Juli 1953 – 12 Oktober 1953 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Ali Sastroamidjojo |
Rektor Sekolah Tinggi Teknik Bandung (Sekarang ITB) | |
Masa jabatan Agustus 1945 – 1 Maret 1947 | |
Presiden | Soekarno |
Pendahulu Ishihiara | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Madiun, Hindia Belanda | 2 Agustus 1908
Meninggal | 15 Juni 1996 Jakarta | (umur 87)
Anak | Toeti Heraty |
Almamater | Technische Hoogeschool te Bandoeng |
Sunting kotak info • L • B |
Prof. Dr. (H.C.) Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo atau Roosseno Suryohadikusumo (2 Agustus 1908 – 15 Juni 1996[1]) adalah seorang insinyur, cendekiawan, politikus, ilmuwan dan guru besar Institut Teknologi Bandung. Ia lulus sebagai insinyur sipil dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung/ITB) pada bulan Mei 1932, yang bersama Mohammad Thahir merupakan dua orang pribumi di antara 10 orang yang lulus THS pada periode tersebut.[2] Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perhubungan pada Kabinet Ali Sastroamidjojo I.[3] Ia dijuluki sebagai Bapak Beton Indonesia[1][3] dan dialah yang mengusulkan kepada Presiden Sukarno untuk membentuk Fakultas Teknik Universitas Indonesia sekaligus ditunjuk menjadi Dekan dari fakultas tersebut pada 17 Juli 1964.[4]