Filipina
Filipinik | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Filipina Indonesia (Sulawesi Utara dan Gorontalo) Malaysia (Sabah) Taiwan (Kepulauan Lanyu) | ||||||||
Penutur | |||||||||
| |||||||||
Kode bahasa | |||||||||
ISO 639-2 | [[ISO639-3:|]] | ||||||||
ISO 639-3 | – | ||||||||
ISO 639-5 | phi | ||||||||
IETF | phi | ||||||||
Lokasi penuturan | |||||||||
Lingkup penutur rumpun bahasa Filipina, berdasarkan Adelaar dan Himmelmann (2005) | |||||||||
Portal Bahasa | |||||||||
Rumpun bahasa Filipina, juga disebut sebagai Filipinik, adalah cabang Austronesia yang diusulkan pada tahun 1991 oleh Robert Blust untuk menggabungkan semua bahasa di Filipina, Kepulauan Lanyu, bagian utara pulau Sulawesi, dan Sabah (kecuali rumpun bahasa Sama-Bajau) ke dalam satu kelompok. Alasannya adalah walau letak kepulauan Filipina dekat dengan pusat penyebaran bahasa Austronesia keluar dari Taiwan, keragaman bahasa di antara sekitar 150 bahasa di Filipina tidak begitu besar (Adelaar dan Himmelmann, 2005).
Nama kelompok ini berasal dari nama Filipina, sebuah negara di Asia Tenggara. Namun, rumpun tersebut tak hanya dituturkan di Filipina, tetapi juga di Indonesia dan Malaysia. Penyebaran bahasa tersebut terjadi jauh sebelum adanya negara modern seperti Filipina, Indonesia, Malaysia. Jadi nama ini berfungsi hanya sebagai label penggolongan linguistik.