Artikel ini merupakan bagian dari seri |
Kota Vatikan |
---|
Sejarah kepausan, sebuah lembaga yang dipegang oleh Paus sebagai kepala Gereja Katolik Roma, yang menurut doktrin Katolik, berjalan dari zaman Petrus sampai saat ini.
Pada masa Gereja Perdana, para uskup Roma tidak menikmati kekuasaan temporal (kepausan)kekuasaan temporal sampai zamai Konstantinus. Setelah kejatuhan Roma ("Abad Pertengahan", sekitar 476), kepausan dipengaruh oleh para penguasa temporal dari sekitaran Semenanjung Italia; periode-periode tersebut dikenal sebagai Kepausan Ostrogothik, Kepausan Bizantium, dan Kepausan Frankish. Sepanjang masa, kepausan mengendalikan klaim-klaim teritorialnya pada sebuah bagian dari semenanjung tersebut yang dikenal sebagai Negara Gereja. Setelah itu, peran negara-negara tetangga yang berdaulat dilantikan oleh keluarga-keluarga Roma yang berkuasa pada masa saeculum obscurum, era Crescentii, dan Kepausan Tusculan.
Dari 1048 sampai 1257, kepausan mengalami peningkatan konflik dengan para pemimpin dan gereja Kekaisaran Romawi Suci dan Kekaisaran Bizantium. Konflik tersebut berujung pada Skisma Timur-Barat, yang memperpecah Gereja Barat dan Gereja Timur. Dari 1257–1377, seorang Paus, melalui uskup Roma, tinggal di Viterbo, Orvieto, dan Perugia, dan kemudian Avignon. Kembalinya para Paus ke Roma setelah Kepausan Avignon disusul oleh Skisma Barat: perpecahan gereja barat antara dua dan, untuk sebuah masa, tiga pengklaim kepausan yang bersaing.
Kepausan Renaisans dikenal karena perlindungan artistik dan arsitektural-nya. Setelah dimulainya Reformasi Protestan, Kepausan Reformasi dan Kepausan Barok membuat Kepausan melakukan Reformasi Katolik. Paus pada Masa Revolusi menyaksikan pengurasan kekayaan terbesar dalam sejarah gereja, Revolusi Prancis dan peristiwa-peristiwa susulan di seluruh Eropa. Pertanyaan Roma, yang berkembang dari penyatuan Italia, mengakibatkan hilangnya Negara Gereja dan pembentukan Vatican City.