Shogi | |
---|---|
Papan shogi (shōgi-ban) tradisional dan susunan buah shogi (koma) sebelum permainan dimulai. Di wilayah yang berseberangan diperlihatkan buah shogi yang sudah naik pangkat. | |
Pemain | 2 |
Usia | 5+ |
Waktu persiapan | |
Lama permainan | |
Kerumitan aturan | sedang |
Kedalaman strategi | sangat tinggi |
Faktor nasib | tidak ada |
Kecakapan yang dibutuhkan | taktik, strategi |
Shogi (将棋 , shōgi) atau catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Permainan ini diperkirakan berasal dari permainan India kuno yang disebut caturangga, dan termasuk dalam permainan papan berstrategi yang sekelompok dengan catur, janggi dari Korea, dan xiangqi dari Cina. Di seluruh dunia, shogi diperkirakan menempati urutan ketiga dalam jumlah pemain setelah catur dan xiangqi.[1][2]
Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Buah lawan yang tertangkap menjadi milik pihak yang menangkap, dan dapat diletakkan kembali di atas papan untuk memerangi mantan majikan.
Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente (先手 ) dan gote (後手 ). Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara bergantian hingga selesai. Sama halnya dengan catur, permainan ini dimenangkan setelah mematikan raja lawan (mencapai posisi skak mat). Dalam istilah shogi, skak mat disebut tsumi (詰み ). Dengan adanya sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap, kemungkinan remis adalah sangat kecil.
Permainan catur yang paling populer menurut perkiraan jumlah pemain, chess dan xiangqi masing-masing sekitar 500 juta orang, shogi sekitar 15 juta, janggi sekitar 7 juta, dan makruk dari Thailand sekitar 5 juta.
Ditambah shatar dari Mongolia, chess, xiangqi, shogi, dan makruk adalah "lima jenis permainan catur yang paling banyak dimainkan" di dunia.