Sutarmidji | |
---|---|
![]() | |
Gubernur Kalimantan Barat ke-9 | |
Masa jabatan 5 September 2018 – 5 September 2023 | |
Presiden | Joko Widodo |
Wakil | Ria Norsan |
Wali Kota Pontianak ke-12 | |
Masa jabatan 22 Desember 2008 – 4 September 2018 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Gubernur | Cornelis |
Wakil | Paryadi Edi Rusdi Kamtono |
Wakil Wali Kota Pontianak ke-3 | |
Masa jabatan 21 Desember 2003 – 21 Desember 2008 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur | Usman Ja'far Cornelis |
Wali Kota | Buchary Abdurrachman |
![]() Pendahulu Salman Jiban Pengganti Paryadi ![]() | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 29 November 1962 Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PPP |
Suami/istri | Lismaryani |
Anak | 3 |
Orang tua | Tahir Abubakar dan Djaedah |
Almamater | Universitas Tanjungpura Universitas Indonesia |
Pekerjaan | Politisi |
![]() ![]() |
H. Sutarmidji, S.H., M.Hum. (lahir 29 November 1962) adalah Gubernur Kalimantan barat periode 2018-2023 yang sebelumnya menjabat Wali Kota Pontianak. Di bawah kepemimpinannya sebagai Wali kota, dia berhasil membuat banyak kemajuan pembangunan kota, terutama di bidang infrastruktur.
Tidak seperti pendahulunya yang menekankan pada pembangunan yang wah, Sutarmidji menekankan pada perbaikan-perbaikan fasilitas dan pelayanan, di antaranya pelebaran jalan-jalan utama, perbaikan lebih dari seribu rumah yang tak layak huni, pembangunan kembali pasar-pasar tradisional dan sekolah-sekolah negeri, perbaikan gang dan saluran air, meningkatkan kualitas puskesmas, pembangunan RSUD baru yang menerapkan sistem rumah sakit tanpa kelas, pembangunan dan penataan taman-taman publik seperti Taman Alun Kapuas dan Taman Digulis.[1][2]
Di bidang birokrasi, demi mempercepat pelayanan, Sutarmidji menerapkan pelayanan satu atap dalam mengurus perizinan. Jumlah perizinan pun dipangkas dari yang sebelumnya 99 jenis izin hingga menjadi hanya 14 jenis perizinan. Transparansi juga dikedepankan dengan mempublikasikan APBD Kota Pontianak serta penggunaan dana Bantuan Sosial melalui koran maupun situs Pemkot Pontianak. Sejak tahun 2011, Laporan Keuangan Pemeritah Daerah (LKPD) Kota Pontianak selalu mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK. Pada tahun 2015, Kota Pontianak dianugerahi predikat pelayanan publik terbaik se-Indonesia oleh ORI.[1][2][3] Sampai saat ini sudah 231 Penghargaan yang diraihnya baik tingkat Nasional maupun Internasional. Penghargaan bergengsi yang pernah diraih Sutarmidji adalah Wali kota Terbaik Tahun 2017 oleh Kementerian Dalam Negeri.