Tali manila

Pengemasan tali manila ke dalam ikatan di Kali Telepak, Besoeki, Jawa Timur

Tali manila adalah tali alami sejenis serat berwarna kuning pucat yang didapatkan dari Musa textilis, sebuah kerabat dari pisang pangan, yang juga disebut tali manila[1] serta abacá. Tali tersebut juga sangat menghabiskan biaya, berhargai lebih tinggi beberapa kali lipat ketimbang serat kayu. Tali manila memiliki beberapa istilah lain, seperti tali tambang goni, tali dadung, dan tali tambang besar.

Namanya merujuk kepada ibu kota Filipina, salah satu produsen utama tali Manila.[2][3]

Sesuai dengan namanya, tali manila merupakan salah satu jenis tali natural yang terbuat dari serat alami. Tali natural sudah digunakan sejak 20.000 tahun yang lalu dan memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Tali ini banyak dimanfaatkan oleh kalangan petani, tentara, pemburu, pedagang, hingga pengrajin untuk digunakan di berbagai kebutuhan yang berbeda.[butuh rujukan]

  1. ^ "USDA GRIN Taxonomy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-10. Diakses tanggal 5 Juni 2014. 
  2. ^ H. T. Edwards; B. E. Brewer; George E. Nesom; Otis Warren Barrett; William Scrugham Lyon; Murad M. Saleeby (1904). "Abacá (manila hemp)". Farmers' Bulletin. Bureau of Agriculture. Republic of the Philippines. 
  3. ^ Katrien Hendrickx (1904). "The Origins of Banana-fibre Cloth in the Ryukyus, Japan". Farmers' bulletin. Studia anthropologica. Leuven University Press. 11: 170. ISBN 978-90-5867-614-6. 

Tali manila

Dodaje.pl - Ogłoszenia lokalne