Tentara Baru | |
---|---|
新軍 | |
Aktif | 1895–1912 |
Negara | Dinasti Qing |
Aliansi | Kaisar Tiongkok |
Tokoh | |
Notable commanders | Yuan Shikai |
Tentara Baru (Tradisional: 新軍, Sederhana: 新军; Pinyin: Xīnjūn, bahasa Manchu: Ice cooha), nama lengkap (新建陸軍 Tentara Bentukan Baru) Hanzi: 新建陸軍; Pinyin: Xīnjìan Lùjūn; Wade–Giles: Hsin-chien lu-chün), adalah korps tentara modern, terlatih, dan dilengkapi sesuai dengan standar Barat, yang dibentuk pada masa Dinasti Qing pada bulan Desember 1895, setelah kekalahannya dalam Perang Tiongkok-Jepang Pertama.
Cikal bakal upaya memodernisasi tentara Tiongkok, yang diciptakan sebelum akhir Perang Tiongkok-Jepang pada bulan Februari 1895, dimulai ketika pemerintah Qing mengumpulkan Dingwu atau Pasukan Pasifikasi (定武軍 Dingwu jun) yang terdiri dari 10 batalion atau ying (営), berjumlah total 4.750 tentara. Pada awalnya kegiatan pelatihan diselenggarakan oleh Hu Yufen dibantu oleh penasihat Jerman Constantin von Hanneken.[1][2][2]
Komando Pasukan Pasifikasi ini diserahkan kepada Yuan Shikai pada pertengahan Desember 1895,[3] dan dalam beberapa bulan[4] diganti namanya menjadi Tentara Bentukan Baru (新建陸軍 Xinjian Lujun) dengan jumlah personel bertambah menjadi 7.000 tentara.[1][3]
Tentara Bentukan Baru (atau hanya Tentara Baru) yang berkekuatan 7.000 tentara menjadi pasukan yang paling tangguh dari tiga kelompok tentara yang ditempatkan di dekat Beijing, dan terbukti efektif melawan para Boxer di provinsi Shandong. Yuan menolak untuk mematuhi perintah Kekaisaran untuk menghentikan penindasannya terhadap para Boxer ketika Aliansi Delapan Negara menginvasi Tiongkok selama pemberontakan dan menolak untuk mematuhi perintah melawan pihak Aliansi.
Tentara Baru secara bertahap diperluas dan ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya. Yuan menjadi semakin tidak menghormati dinasti Qing dan hanya setia kepada partai yang memberi manfaat bagi dirinya; ia membelot membela Janda Permaisuri Cixi untuk melawan Kaisar Guangxu yang menjalankan Reformasi Seratus Hari. Setelah 1900, pasukan Tentara Baru di bawah komando Yuan ini adalah satu-satunya milisi yang bisa diandalkan oleh dinasti Qing di tengah-tengah pemberontakan revolusioner yang melanda seluruh Tiongkok.