Teori pikiran adalah kemampuan untuk menghubungkan keadaan mental - kepercayaan, intensi, hasrat, berpura-pura, pengetahuan, dan lain-lain kepada diri sendiri dan orang lain dan untuk memahami bahwa orang lain memiliki kepercayaan, keinginan dan intensi yang berbeda dari diri kita sendiri.[1] Kekurangan terjadi pada orang dengan gangguan spektrum autisme, skizofrenia, gangguan hiperaktivitas kekurangan atensi (ADHD), [2] dan juga keracunan-saraf disebabkan penyalahgunaan alkohol. [3] Walaupun ada pendekatan filosofi terhadap masalah yang diangkat dalam diskusi ini, teori pikiran dalam hal ini berbeda dari filsafat budi.