Tintin di Kongo (Tintin au Congo) | |
---|---|
Tanggal |
|
Serial | Petualangan Tintin |
Penerbit | Le Petit Vingtième |
Tim kreatif | |
Pencipta | Hergé |
Terbitan asli | |
Diterbitkan di | Le Petit Vingtième |
Tanggal terbit | 5 Juni 1930 – 11 Juni 1931 |
Bahasa | Prancis |
Terjemahan | |
Penerbit | |
ISBN | ISBN 979-22-3295-8 |
Penerjemah | Donna Widjajanto (penerjemah terbitan Gramedia) |
Kronologi | |
Didahului oleh | Tintin di tanah Sovyet (1930) |
Diikuti oleh | Tintin di Amerika (1932) |
Tintin di Congo (judul asli bahasa Prancis: Tintin au Congo; (bahasa Prancis: Tintin au Congo; pengucapan bahasa Prancis: [tɛ̃tɛn o kɔ̃go]) adalah volume kedua dari serial Petualangan Tintin, seri komik karya kartunis Belgia Hergé. Komik ini dimuat oleh surat kabar konservatif Belgia Le Vingtième Siècle untuk kolom anak-anaknya, Le Petit Vingtième, komik ini diserialisasikan setiap minggu dari Mei 1930 hingga Juni 1931 sebelum diterbitkan dalam volume yang dikumpulkan oleh ditions de Petit Vingtième pada tahun 1931. Kisah ini menceritakan tentang seorang reporter muda Belgia, Tintin dan anjingnya Snowy, yang dikirim ke Kongo Belgia untuk meliput berita di Kongo. Di tengah berbagai pertemuan dengan penduduk asli Kongo dan hewan liar, Tintin menemukan operasi kriminal penyelundupan berlian yang dijalankan oleh mafia Amerika, Al Capone.
Mengikuti kesuksesan Tintin di tanah Sovyet dan didukung oleh publisitas yang lebih luas, Tintin di Congo sukses secara komersial di Belgia dan juga diserialisasikan di Prancis. Hergé melanjutkan Petualangan Tintin dengan Tintin di Amerika pada tahun 1932, dan serial ini kemudian menjadi bagian penting yang mempengaruhi nuansa komik Prancis-Belgia. Pada tahun 1946, Hergé menggambar ulang dan mewarnai Tintin di Kongo dengan gaya ligne-claire yang khas untuk diterbitkan ulang oleh penerbit Casterman, dengan perubahan lebih lanjut atas permintaan penerbit Skandinavia untuk edisi terbitan 1975.
Pada akhir abad ke-20, Tintin di Kongo menjadi kontroversial, baik karena sikap kolonialnya yang rasis terhadap orang Kongo maupun karena pengagungannya terhadap perburuan hewan liar besar-besaran. Oleh karena itu, beberapa upaya dilakukan di Belgia, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat untuk melarang karya tersebut atau membatasi ketersediaannya bagi anak-anak. Penerimaan kritis atas karya tersebut sebagian besar negatif, para kritikus Petualangan Tintin menggambarkannya sebagai salah satu karya Hergé yang terburuk.