Vernalisasi (dari Bahasa Latin vernus, yang berarti ”Musim semi”) adalah induksi pada proses pembungaan tanaman dengan cara memberikan paparan dingin berkepanjangan atau dengan cara artifisial lain yang setara. Setelah vernalisasi tanaman akan mampu untuk berbunga namun tanaman mungkin membutuhkan seasonal cues tambahan atau mebutuhkan waktu beberapa minggu untuk tumbuh hingga akhirnya berbunga. Vernalisasi juga terkadang digunakan untuk merujuk pada tanaman herba ( tanaman non kayu) yang membutuhkan dormansi suhu dingin untuk memproduksi tunas dan daun baru,[1] tetapi penggunaan ini kurang disarankan.[2]
Banyak tanaman yang tumbuh di daerah beriklim sedang membutuhkan vernalisasi dan harus melewati periode suhu dingin yang rendah untuk menginisiasi atau mempercepat proses pembungaan. Hal ini membuat perkembangan reproduksi dan produksi biji terjadi saat musim semi dan musim dingin bukan saat musim gugur.[3] Suhu dingin tersebut sering kali diterapkan dalam chill hours. Suhu yang biasa digunakan untuk vernalisasi sekitar 5 sampai 10 derajat Celcius (40 sampai 50 derajat Fahrenheit).
Pada tanaman perennial ( tanaman tahunan) —seperti beberapa spesies pohon buah, periode suhu dingin dibutuhkan pada saat awal—untuk menimbulkan dormansi— dan setelahnya. Setelah menjalani periode waktu yang dibutuhkan, muncul kembali dari masa dormansi hingga pembungaan. Beberapa tanaman monocarpic musim dingin,baik tanaman tahunan, termasuk beberapa ekotipe dari Arabidopsis thaliana [4] dan tanaman serealia musim dingin seperti gandum, harus melewati periode dingin yang berkepanjangan sebelum pembungaan terjadi.